Jarak Samsung Makin Jauh dari Huawei
- Samsung kembali menguasai pangsa pasar smartphone global pada kuartal II-2020, menurut firma riset Counterpoint Research. Pabrikan asal Korea Selatan itu juga semakin memperlebar jaraknya dengan Huawei di posisi kedua.
Samsung merengkuh 22 persen pangsa pasar smartphone global, sementara Huawei meraih 16 persen di periode yang sama. Selisih 6 persen itu menjadi yang terbesar antara Samsung dan Huawei sejak bulan Februari 2020.
Bulan April lalu, selisih keduanya hanya 1 persen, di mana Samsung menguasai 20 persen pangsa pasar dan Huawei 21 persen di urutan pertama. Ada beberapa faktor yang membuat performa Samsung meningkat.
Baca juga: Peluncuran Galaxy S21 Disebut Akan Menyalahi Tradisi Tahunan Samsung
Salah satunya didorong pasar India yang kembali bergairah usai karantina wilayah dibuka pada Juli dan Agustus. Selain itu, tensi politik antara India dan China yang berimbas pada produk China, juga disebut menguntungkan pabrikan non-China seperti Samsung.
Pemasaran via online juga turut mendongkrak penjualan Samsung. Samsung memang ingin memperkuat posisinya di India yang merupakan pasar smartphone kedua terbesar di dunia setelah China.
Selain itu, pemblokiran Huawei oleh pemerintah Amerika Serikat secara tidak langsung juga ikut mempengaruhi menurunnya penjualan Huawei.
Masih dari laporan Counterpoint Research, posisi ketiga pasaran smartphone global diduduki Apple yang masih konsisten menguasai 12 persen pangsa pasar dari kuartal ke kuartal.
Kehadiran lini iPhone 12 diprediksi akan menggenjot penjualan Apple di kuartal berikutnya untuk melengkapi produk yang masih dijual di pasaran hingga saat ini seperti iPhone SE 2020 dan iPhone 11.
Posisi keemat dihuni Xiaomi dengan pangsa pasar 11 persen. Couterpoint Research mencatat bahwa Xiaomi terus meningkatkan pangsa pasar globalnya dan diprediksi akan terus tumbuh.
Baca juga: Xiaomi Dikabarkan Tertarik Beli Bisnis Ponsel Honor dari Huawei
Xiaomi dan Oppo bisa menjadi ponsel China alternatif yang bisa dibeli konsumen Eropa. Eropa sendiri sebelumnya menjadi salah satu pasar utama Huawei selain China.
"Kebijakan geopolitis dan masalah politik antar negara mempengaruhi pasar smartphone dengan berbagai cara," jelas Minsoo Kang, analis riset Counterpoint Research.
Kang menambahkan, di wilayah yang terjadi sentimen politik, akan ada peningkatan aktivitas pemasaran. Hal ini akan membuat persaingan vendor ponsel kelas atas semakin sengit.
"Kami melihat pemain seperti Samsung, Apple, Xiaomi, dan Oppo paling diuntungkan," lanjut Kang, dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Senin (19/10/2020).
Terkini Lainnya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Daftar Lengkap HP Samsung yang Dapat Update Software 2025
- Pasar PC Global Naik, Berkah Windows 10 Pensiun
- Penggunaan BTS Combat Diperluas hingga ke Wilayah Terpencil
- Baterai iPhone 12 Terungkap, Lebih Kecil dari iPhone 11
- Kamera Telefoto Baru di iPhone 12 Pro Max, Bisakah Menyaingi Android?
- Mirrorless Fujifilm X-S10 Dijual di Indonesia November
- Karena Namanya, Bayi Ini Dapat Akses Internet Gratis Selama 18 Tahun