Microsoft Disebut Bakal Kembali Caplok Nokia
- Lembaga riset pasar, CCS Insight, memprediksi bahwa Microsoft dapat kembali mencaplok Nokia pada 2021 mendatang. Hal tersebut disebabkan popularitas dan penggunaan jaringan 5G yang kian meningkat.
Menurut Director of Consumer & Connectivity CCS Insight, Kester Mann, Nokia menjadi perusahaan yang menarik bagi investor di negara-negara besar seperti Amerika Serikat karena kemampuannya membangun infrastruktur 5G.
Bahkan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) berkali-kali menyarankan agar Nokia bisa menjadi salah satu target akuisisi dan investasi.
Apalagi saat ini hubungan antara AS dan China kian memanas. AS memerlukan "bantuan" untuk membangun infrastruktur 5G agar dapat bersaing dengan Huawei yang berasal dari China.
Baca juga: Google dan Qualcomm Suntik Dana ke HMD Global, Ingin Bangkitkan Lagi Nokia?
"Microsoft sangat tertarik dengan dunia telekomunikasi. Kami sudah melihat dua akuisisi oleh mereka tahun ini (Metaswitch dan Affirmed Networks). Semuanya tentang 5G dan telekomunikasi dalam industri. Kami yakin Nokia bisa menjadi target potensial bagi Microsoft," kata Mann.
Tak hanya Microsoft, CCS Insight menyebut bahwa Intel juga menjadi salah satu kandidat lain
yang berpotensi mengakuisisi bisnis Nokia.
Beberapa waktu lalu, Nokia juga menjadi pemasok terbesar bagi penyedia layanan telekomunikasi di Inggris, BT.
Menurtu Mann, hal tersebut juga membuat Nokia semakin menarik untuk diakuisisi oleh perusahaan asal AS.
Apabila prediksi analis ini tepat, maka ini akan menjadi kedua kalinya Microsoft mengakusisi Nokia. Akuisisi Microsoft terhadap Nokia pernah dilakukan pada April 2014 lalu.
Saat itu, Microsoft harus merogoh kocek sekitar 7 miliar dollar AS (sekitar Rp 103,2 triliun apabila dikonversi dengan kurs transaksi hari ini) untuk mengakuisisi unit bisnis ponsel, layanan, dan lisensi paten Nokia.
Baca juga: Keistimewaan Nokia 3310 yang Kini Berusia 20 Tahun
Namun, di pertengahan Mei 2016, Microsoft akhirnya melepas Nokia kepada FIH Mobile yang merupakan anak usaha raksasa perakit smartphone asal Taiwan, Foxconn.
Di tahun yang sama, Nokia kemudian mengumumkan telah melisensikan properti intelektual mereka berikut merek "Nokia" ke HMD Global.
Dirangkum KompasTekno dari Forbes, Kamis (8/10/2020), CSS Insight juga memprediksi bahwa Nokia berpeluang menggantikan Huawei untuk dapat menjajaki pasar smartphone dan jaringan 5G di Amerika Serikat.
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- GPU Nvidia GeForce RTX 3000 Dipastikan "Gaib" sampai 2021
- Amplop Ikonik Gmail Hilang, Ini Tampilan Logo Baru Layanan Google
- Beda dari PS4, PS5 Ternyata Senyap dan "Adem"
- Gara-gara File Excel Lawas, Data 15.000 Kasus Covid-19 di Inggris Raib
- Qualcomm Gelar Acara Tahunan 1 Desember, Umumkan Snapdragon 875?