cpu-data.info

Google dan Qualcomm Suntik Dana ke HMD Global, Ingin Bangkitkan Lagi Nokia?

Ilustrasi 4 ponsel Nokia terbaru yang diluncurkan oleh HMD Global di MWC 2019
Lihat Foto

- Pemilik lisensi merek smartphone Nokia, HMD Global, mendapatkan suntikan dana sebesar 230 juta dollar AS (sekitar Rp 3,4 triliun) dari sejumlah perusahaan teknologi ternama. Beberapa di antaranya mencakup Google, Qualcomm, dan Nokia Technologies.

Investasi yang masuk dalam seri A2 tersebut rencananya bakal digunakan untuk mempercepat pengembangan perangkat 5G melalui merek Nokia.

"Investasi dari beberapa mitra strategis ini memungkinkan kami untuk menggenjot rencana kami ke depan," kata Chief Executive Officer HMD Global, Florian Seiche.

Sejauh ini, Nokia memang belum banyak memproduksi perangkat 5G. Nokia baru memiliki satu smartphone yang memiliki kemampuan jaringan 5G.

Ponsel tersebut adalah Nokia 8.3 5G, smartphone "berotak" Snapdragon 765G yang sempat dirilis akhir Maret lalu dan dijual dengan harga termurah 599 Euro (sekitar Rp 10,4 juta).

Baca juga: Nokia 8.3 Diperkenalkan, Ponsel 5G Pertama dari HMD Global

Banderol tersebut sejatinya lebih mahal dibanding perangkat 5G lain yang ditenagai chipset yang sama, sebut saja Mi 10 Lite yang dirilis di bulan yang sama.

Ponsel Snapdragon 765G dari Xiaomi itu dibekali dengan fitur 5G, namun harganya dipatok di angka termurah 350 Euro (sekitar Rp 6 juta).

Dengan investasi ratusan juta dollar AS ini, HMD Global berniat untuk memboyong fitur 5G ke perangkat di segmen yang lebih rendah dengan harga yang pastinya lebih terjangkau, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Kamis (13/8/2020).

Seiche sendiri memprediksi bahwa perangkat 5G bakal bertebaran di pasar menjelang akhir tahun ini. Sehingga, HMD Global agaknya perlu "tancap gas" untuk berkompetisi dengan vendor smartphone lainnya.

Baca juga: Pria Magelang Bikin HP Kentang dari Nokia 3310

"Kami percaya bahwa perangkat 5G akan bertebaran di pasar menjelang akhir 2020. Kami juga yakin bahwa perangkat (5G) kelas menengah kemungkinan bakal banyak diluncurkan di awal tahun 2021," tutur Seiche.

Selain mempercepat pengembangan perangkat 5G, suntikan dana segar ini juga bakal dimanfaatkan untuk terus menggemukkan portofolio feature phone, serta menggandeng sejumlah operator seluler di beberapa kawasan seperti Afrika, India, hingga Brasil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat