Pemblokiran WeChat dari Toko Aplikasi di AS Tertunda
- Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan perintah untuk menendang WeChat dari toko aplikasi Google Play Store dan App Store. Namun, WeChat kini bisa sedikit bernapas lega.
Pasalnya, eksekusi dari perintah ini dipastikan tertunda. Penundaan tersebut disebabkan putusan hakim AS di California yang menghentikan perintah eksekutif (executive order) Donald Trump yang menyerukan larangan penggunaan WeChat.
Keputusan penundaan ini muncul setelah aliansi pengguna WeChat di AS mengajukan gugatan pada Jumat (18/9/2020) pekan lalu.
"Amerika Serikat tidak pernah menutup platform komunikasi, bahkan selama masa perang. Ada masalah serius pada Amandemen Pertama dengan munculnya pelarangan WeChat, yang menargetkan komunitas China di Amerika," ungkap Michael Bien, pengacara aliansi pengguna WeChat.
Ia juga menambahkan bahwa pemblokiran WeChat di AS tidak sesuai dengan peraturan yang menjamin kebebasan berbicara. Kendati demikian, tidak disebutkan sampai kapan penundaan pemblokiran ini akan berlaku.
Baca juga: Microsoft Disebut Ingin Bikin Aplikasi Serupa WeChat
Sebelumnya, Pemerintah AS menyebut aplikasi asal China seperti WeChat dan TikTok menjadi ancaman keamanan nasional.
Aplikasi tersebut dianggap memiliki ases dan dapat mengirim data pengguna warga AS ke pemerintah China. Donald Trump pun melakukan sejumlah manuver politik untuk mengambilalih kontrol data pengguna aplikasi tersebut.
WeChat dan TikTok awalnya akan mulai diblokir dari Google Play Store dan App Store di AS terhitung Minggu, (20/9/2020). Pemblokiran tersebut merupakan langkah lanjutan atas perintah langsung Trump yang dikeluarkan pada 6 Agustus lalu.
"Kami telah mengambil sejumlah langkah untuk melindungi data pribadi warga kami berdasarkan hukum, regulasi, serta nilai dan norma yang berlaku di AS," tutur Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, dalam pernyataan resmi, Sabtu (19/9/2020).
Dirangkum KompasTekno dari Mashable, Senin (21/9/2020), berdasarkan laporan perusahaan analitik Apptopia, pada Agustus 2020 WeChat memiliki 19 juta pengguna aktif di Amerika Serikat.
Baca juga: Pemblokiran WeChat di AS Disebut Bisa Bikin iPhone Tak Laku
Aplikasi ini juga populer di kalangan para pelajar China yang tinggal di Amerika Serikat, serta pelajar asal AS yang tinggal di China.
Aplikasi ini juga menjadi alat komunikasi para pebisnis asal AS yang memiliki hubungan bisnis di China.
Terkini Lainnya
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Dapat Restu Trump, Oracle Akan Jadi Pemilik Saham TikTok
- Sony Pastikan Usia PS4 Tinggal 4 Tahun
- Apa Itu Game "Among Us" dan Kenapa Bisa Populer?
- Trump Keluarkan Perintah Blokir Download TikTok dan WeChat Mulai Besok
- Warisan Teknologi dari Palm untuk Smartphone Masa Kini