Microsoft Disebut Ingin Bikin Aplikasi Serupa WeChat
- Microsoft disebut tengah mengembangkan sebuah platform baru. Menurut sumber dalam industri, platform tersebut akan memuat sejumlah layanan, mulai dari pesan instan, pembayaran digital, hingga gaming, mirip dengan WeChat.
Menurut sumber, platform tersebut akan dibangun berdasarkan MetaOS yang tengah dikembangkan Microsoft.
MetaOS sendiri merupakan sebuah sistem yang bisa meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat aplikasi jadi lebih cerdas.
Sejak beberapa bulan lalu, dari sejumlah bocoran, Microsoft memang diketahui tengah mempersiapkan MetaOS.
Meski memiliki embel-embel "OS", MetaOS bukanlah sebuah sistem operasi, melainkan "sesuatu" yang dikembangkan Microsoft dengan memanfaatkan data pengguna.
MetaOS konon dirancang untuk menjadi dasar dari aplikasi besutan Microsoft.
Baca juga: Dua Tahun Microsoft Riset Taruh Server di Bawah Laut, Ini Temuan Mereka
MetaOS juga bisa membuat aplikasi Microsoft menjadi lebih cerdas dan akan banyak berpengaruh pada produk serta layanan seperti Microsoft Teams, Office, Edge, dan lebih banyak lagi.
Menurut laporan ZDNet yang dirangkum KompasTekno, Sabtu (18/9/2020), MetaOS terdiri dari sejumlah layer atau tingkatan.
Di tingkat paling rendah adalah tingkat data yang terimplementasi di dalam Microsoft Graph, sebuah API yang bisa digunakan pengembang aplikasi untuk mengintegrasikan aplikasi buatannya dengan layanan Microsoft.
Data-data tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat aplikasi Microsoft jadi semakin cerdas.
Kendati demikian, belum diketahui bagaimana bentuk platform semacam WeChat yang dibangun Microsoft berdasarkan MetaOS ini nantinya.
Baca juga: Ayah Pendiri Microsoft Bill Gates Meninggal Dunia
Yang jelas, Microsoft juga belum blak-blakan soal MetaOS ini. Konon, Meta OS ini juga akan menjadi arsitektur lapisan paling dasar di layanan Microsoft 365 untuk bisnis dan konsumer.
Layanan Microsoft 365 sendiri memiliki kontribusi cukup besar bagi Microsot.
Layanan ini menyumbang pendapatan sebesar 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 297 triliun di tahun fiskal 2020 yang totalnya mencapai 143 miliar dollar AS (Rp 2.124 triliun). Angka ini naik 50 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Terkini Lainnya
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- TikTok Batal Dijual ke Microsoft karena Bos ByteDance Tersinggung?
- Fitur Baru Spotify Bisa Bagikan Playlist Pendek ke Media Sosial
- Google Drive Hapus File yang Tersimpan di Folder Sampah 30 Hari
- Samsung Bikin Seri Ponsel Baru Galaxy F, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Ayah Pendiri Microsoft Bill Gates Meninggal Dunia