Layanan GPS Garmin Berangsur Pulih, Data Pengguna Diklaim Aman
- Setelah sempat tumbang (down) hampir empat hari, yakni mulai Jumat (24/7/2020) hingga Senin (27/7/2020) kemarin, layanan pelacakan GPS milik Garmin mulai dipulihkan, meski belum secara menyeluruh.
"Sistem yang terpengaruh sedang dipulihkan dan kami berharap dapat kembali beroperasi secara normal dalam beberapa hari ke depan," kata pihak Garmin.
Halaman resmi Garmin ketika diakses menampilkan informasi "akses terbatas", menandakan bahwa layanan Garmin masih belum pulih seutuhnya.
Pihak Garmin pun secara terbuka mengakui telah mengalami serangan siber, yang mengakibatkan perusahaan terpaksa menutup seluruh layanan pelacakan GPS pada sejumlah aplikasi, seperti Garmin Connect dan flyGarmin.
Baca juga: Diserang Ransomware, Garmin Setop Sementara Layanan GPS
Garmin menyebut bahwa tidak ada kebocoran data pengguna selama sistem down, sehingga informasi pribadi pengguna diklaim tetap aman.
"Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa data pelanggan, termasuk informasi dari layanan pembayaran Garmin Pay telah diakses, hilang, atau dicuri," kata Garmin.
Meski Garmin mengumumkan telah terjadi seragan siber, namun perusahaan tidak secara spesifik menyinggung ransomware "WastedLocker", yang diperkirakan menjadi penyebab utama tumbangnya layanan Garmin.
Ransomware adalah program berbahaya ( malware) yang dapat mengenkripsi file dan mengunci data-data milik pengguna. Untuk membuka enkripsi, pelaku penyerang biasanya meminta uang tebusan kepada korban.
Baca juga: Toko Resmi Garmin Resmi Hadir di Indonesia
WastedLocker sendiri merupakan salah satu jenis ransomware yang diklaim cerdas, lantaran disebut mampu mengelabui aneka program perlindungan terhadap malware (anti-malware) yang dipasang pada sistem.
Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Selasa (28/7/2020), serangan yang diterima Garmin diduga didalangi oleh kelompok peretas yang dikenal sebagai Evil Corp.
Evil Corp diketahui telah mengenkripsi file dan mengunci data-data Garmin. Namun berbeda dari kelompok peretas lain, Evil Corp tampaknya tidak meminta uang tebusan kepada Garmin.
Hal ini memungkinkan Garmin untuk segera memperbaiki sistem tanpa harus membayar uang tebusan kepada pelaku.
Terkini Lainnya
- AWS Luncurkan Server Virtual Baru, "Pelatih" AI yang Lebih Tangguh
- AWS Umumkan Amazon Nova, AI "Multimodal" Pesaing Google Gemini dan GPT-4V
- Xiaomi Bikin Chipset Smartphone Sendiri untuk Tahun Depan?
- Jangan Lengah, Ini Ciri-ciri Spam Chat WhatsApp Penipuan
- Ciri-ciri Spam DM di Instagram dan Cara Mengatasinya
- Cara Ganti Background Video Call WhatsApp dengan Mudah
- Arti DM, Istilah yang Sering Muncul di Media Sosial untuk Kirim Pesan
- Threads Sesumbar Dapat 1 Juta Pengguna Baru Tiap Hari
- Netizen Indonesia Habiskan Waktu Nonton TikTok Terlama di Dunia
- Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini Mengundurkan Diri dari Jabatan
- Apple Music Replay 2024 Dirilis, Rekap Musik Paling Sering Didengar Sepanjang Tahun
- Tips dan Trik biar Hasil Foto dan Video Flexing Lari Makin Maksimal
- Belanja Elektronik Orang Indonesia Naik 4 Persen pada Triwulan III-2024
- AWS Umumkan Chip Generative AI Trainium3
- Investasi Apple di Indonesia Bertambah Jadi Rp 15 Triliun?
- Apple Mulai Produksi iPhone 11 di India
- XL Axiata Tawarkan Paket Internet Murah untuk WFH dan Belajar Online
- Indosat Ajak Pelanggan Jualan Paket Data Lewat Kios myIM3
- Dioprek, Game "Doom" dan Windows 95 Bisa Dijalankan di Minecraft
- Malware Blackrock Ancam Ratusan Aplikasi Populer di Android