Bahaya di Balik Akun Netflix dan Spotify dari Penjual Tak Resmi
- Akun premium untuk layanan streaming video maupun musik seperti Netflix atau Spotify marak diperjual-belikan di media sosial dan e-commerce.
Akun-akun dari penjual non-resmi tersebut dijual dengan harga langganan yang lebih murah dibanding harga resminya, sehingga cukup membuat calon pembeli tergiur.
Selain lebih murah, calon pembeli juga tidak perlu repot memiliki kartu kredit yang sering dijadikan syarat berlangganan platform streaming.
Baca juga: Marak Jual Beli Akun Netflix, Spotify, dan YouTube Premium di Indonesia, Legalkah?
Namun, apakah menggunakan akun yang dibeli dari pihak ketiga benar-benar aman?
Menurut praktisi keamanan siber Vaksin.com Alfons Tanujaya, ada bahaya tersembunyi yang bisa mengintai saat menggunakan akun platform streaming lewat pihak ketiga seperti ini.
Salah satunya adalah peluang phising yang digunakan untuk mencuri informasi penting pengguna, seperti e-mail, username, password, dan sebagainya.
Dalam penelusuran yang dilakukan KompasTekno, biasanya penjual akan meminta e-mail dan password calon pembeli untuk dibuatkan akun baru.
Baca juga: Jual Beli Data Pribadi Marak, Ini 8 Tips Untuk Melindungi Data Anda
Namun ada pula penjual yang langsung memberikan username dan password secara berkala ke pembeli agar bisa langsung log in ke akun yang sudah tersedia.
Selain itu, ada potensi lain yang secara tidak langsung bisa mengancam, yakni pencurian data kartu kredit (carding).
"Kalau tidak langsung bisa saja (carding), misalnya akun e-mail tercuri dan digunakan untuk mencuri atau mengakses data lain seperti data kartu kredit atau lainnya," jelas Alfons melalui pesan singkat, Rabu (24/6/2020).
Alfons juga mewanti-wanti pembeli untuk tidak sembarangan mengklik tautan, baik yang dikirim via e-mail, maupun SMS.
Tidak menutup kemungkinan tautan tersebut diarahkan untuk menjalankan malware yang bisa mengancam perangkat.
Baca juga: Pengakuan Penjual Akun Premium Netflix dan Spotify, Lebih Murah dari Resmi
Kendati demikian, menurut Alfons, apabila yang dijual dalam bentuk kredensial atau sudah tersedia username dan password, secara teknis hal itu cukup aman dari eksploitasi.
Sebab, pembeli hanya memasukan kredensial akun streaming yang diberikan penjual.
"Risiko disini adalah produk yang dibeli tidak sesuai dengan yang dijanjikan, namun tidak sampai mengancam hal lain seperti kredensial pembeli yang lain atau memasang malware," jelasnya.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Facebook Berhenti Jual Headset VR Oculus Go Tahun Ini
- Fitur "Gaming" di Vivo V19 Tak Hanya untuk Main Game
- Panasonic Luncurkan Kamera Vlogging Lumix G1000
- Inikah Alasan Sebenarnya Apple Tinggalkan Prosesor Intel?
- Cara "Mention" Kreator Lain di Judul dan Deskripsi Video YouTube