Google Resmi Buka Cloud Region Jakarta, Pertama di Indonesia
- Google semakin serius dalam menggarap pasar komputasi awan (cloud) di Indonesia. Raksasa mesin pencari ini secara resmi membuka Google Cloud Platform (GCP) region Jakarta.
Pembukaan region baru ini merupakan yang pertama di Indonesia. Untuk wilayah Asia Pasifik (APAC), region Jakarta merupakan cloud region ke-9 yang kini beroperasi.
Melalui sebuah video, CEO Google, Sundar Pichai mengatakan bahwa kehadiran Google Cloud di Indonesia merupakan salah upaya Google dalam pengembangan tranformasi digital di Tanah Air.
"Google Cloud hadir untuk mendukung transfomasi digital di Indonesia dan mempercepat inovasi di perusahaan besar maupun kecil dengan menggunakan AI dan data analytics kami," ungkap Pichai.
Dengan latensi yang lebih rendah untuk akses ke data dan aplikasi, Google menyebut bahwa
perusahaan yang berbisnis di Indonesia dapat mempercepat transformasi digital mereka.
Baca juga: Server Cloud Google di Indonesia Bakal Ditempatkan di 3 Zona
Sebagai informasi, Google Cloud saat ini tersedia untuk 24 region dan 73 zona yang tersebar di 17 negara di dunia.
"Kami berkomitmen untuk melayani pelanggan dan mitra kami dalam mengembangkan transformasi digital di Indonesia lewat Goolge Cloud," ujar Thomas Kurian, CEO Google Cloud dalam konferensi pers, Rabu (24/6/2020).
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate, mengatakan bahwa hadirnya Google Cloud di Indonesia, menjadi bagian penting dalam pengembangan teknologi berbasis digital serta keamanan data.
Ia pun mengatakan, hadirnya Google Cloud region Jakarta dapat memperkuat keamanan, privasi data, serta memajukan ekonomi digital di Indonesia.
"Dan di saat bersamaan juga mampu mempertajam penerapan berbagai macam teknologi digital seperti data analytics, AI, dan machine learning," kata Johnny.
Diketahui, ada sejumlah perusahaan yang telah menggunakan layanan komputasi awan Google ini, termasuk CT Corp, Tokopedia, BliBli, Blue Bird, Bukalapak, BRI, Traveloka, dan XL Axiata.
Menurut Managing Director of Digital IT and Operations, BRI, Indra Utoyo, Google Cloud dapat membantu menjalankan strategi perbankan digital dengan mengutamakan tingkat keamanan data yang terjamin.
Baca juga: Pemerintah Bakal Bangun Infrastruktur Cloud Storage Dalam Negeri
"Saat ini, kami menggunakan Apigee, Google Maps Platform API, dan Cloud Vision untuk pengembangan produk. Dengan pendekatan hybrid, on-cloud, dan on-premise, baik Google maupun BRI menempatkan keamanan data di prioritas tertinggi," ungkapnya.
Adapun beberapa layanan yang dihadirkan pada Google Cloud di antaranya adalah Compute Engine, Google Kubernetes Engine, Cloud SQL, Cloud Storage, Cloud Spanner, Cloud Bigtable, dan BigQuery.
Para developer, data scientist, dan data engineer juga dapat memanfaatkan solusi ML (machine learning) dan AI (kecerdasan buatan) untuk membawa project mereka dari ide hingga deployment secara cepat dan hemat biaya.
Dengan adanya Cloud Region di Jakarta, perusahaan berbasis digital bisa mengambil manfaat dari data dan workload mereka, berupa latensi yang rendah dan kinerja yang tinggi dalam penggunaan data berbasis cloud.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- 7 Fitur Baru iOS 14 yang Sudah Ada di Android Sejak Lama
- Profil Colin Huang, Pendiri Situs Belanja yang Kekayaannya Lampaui Jack Ma
- Gojek PHK 430 Karyawan, Bagaimana Nasib Driver Ojol?
- GoClean dan GoMassage Ditutup 27 Juli, Gojek Fokus ke 3 Bisnis Ini
- Layanan GoLife Disetop 27 Juli, Gojek Beri Bantuan untuk Mitra