Google Beri Tunjangan Rp 14,7 Juta untuk Setiap Karyawan Selama WFH
- Seperti perusahaan teknologi lainnya, Google juga menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) selama pandemi Covid-19.
Bahkan, Google menjadi salah satu perusahaan yang pertama menerapkan kebijakan ini sebelum Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret lalu.
Sejumlah rencana dipersiapkan Google untuk menata alur kerja selama kerja dari rumah. Salah satunya adalah memberikan tunjangan sebesar 1.000 dollar AS atau nilai yang setara sesuai kurs mata uang masing-masing negara.
Di Indonesia, besaran tersebut setara dengan Rp 14,7 juta dengan nilai tukar rupiah saat berita ini dibuat.
CEO Google, Sundar Pichai, mengatakan tunjangan itu bisa digunakan untuk melengkapi peralatan dan furnitur untuk menunjang kerja dari rumah.
"Karena kami masih memprediksi sebagian besar Googlers (sebutan untuk karyawan Google) akan bekerja dari rumah di sisa akhir tahun ini," jelas Pichai melalui blog resminya.
Baca juga: Apple dan Google Resmikan Teknologi Pelacak Virus Corona
Tujuannya tidak lain adalah untuk membuat karyawan tetap nyaman dan produktif meski bekerja dari rumah.
Selain itu, Google juga berencana membuka sejumlah kantornya mulai 6 Juli mendatang dengan asumsi kondisi yang mulai memungkinkan.
Dengan demikian, karyawan bisa kembali ke kantor jika memang perlu. Namun, Pichai mengatakan harus ada pembatasan jumlah karyawan yang boleh mengantor.
Apabila sudah dibuka, protokol kesehatan dan keamanan juga akan semakin diperketat, terutama soal jarak aman antar individu dan sanitasi.
"Jadi, kantor kita akan terlihat dan terasa berbeda dibanding terakhir Anda pergi (sebelum WFH)," tulis Pichai.
Pichai juga mengatakan bahwa Google sebisa mungkin berlaku adil dalam mengalokasikan waktu di kantor. Menurutnya, ada sebagian karyawan yang harus kembali bekerja di kantor.
Baca juga: Karyawan Google dan Facebook Akan Kembali Berkantor Tahun Depan
Dirangkum KompasTekno dari Blog Google, Kamis (28/5/2020), para staff pun diminta berkoordinasi dengan manajer masing-masing untuk perizinan ke kantor.
"Silakan berdiskui dengan manajer jika ada pertimbangan ini, dan lihat pedomannya, termasuk informasi penting tentang faktor personal yang perlu dipertimbangkan (seperti laporan pajak dan kelayakan kesehatan)," pungkas Pichai.
Terkini Lainnya
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Samsung Rilis Kartu Debit Samsung Money
- Setelah 15 Tahun dengan Intel, Bapak Linux Pindah ke AMD
- Trafik Data Telkomsel Naik 22,8 Persen Selama Ramadhan dan Lebaran
- Facebook Rilis CatchUp, Aplikasi untuk Telepon 8 Orang Sekaligus
- "Cyberpunk 2077" Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Bonusnya