Karyawan Google dan Facebook Akan Kembali Berkantor Tahun Depan

- Pandemi Covid-19 masih belum diketahui kapan akan berakhir.
Meski beberapa negara sudah kembali membuka diri, namun, pemerintah masih mengimbau masyarakat agar tidak keluar rumah.
Hal itu membuat sejumlah perusahaan memperpanjang aturan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi karyawan mereka. Seperti yang dilakukan dua raksasa teknologi, Google dan Facebook.
Awalnya, CEO Google, Sundar Pichai, mengestimasi bahwa karyawan bisa kembali kerja di kantor pada 1 Juni 2020.
Estimasi itu merujuk pada laporan beberapa negara yang di sekitar kantor pusat Google yang mengumumkan imbauan WFH berakhir pada bulan Mei.
Namun, Pichai berubah pikiran dan agaknya akan memperpanjang WFH hingga akhir tahun ini. Itu artinya, karyawan Google baru bisa mengantor pada tahun 2021.
Baca juga: Google Pernah Didesak Karyawannya untuk Caplok Zoom
Khusus karyawan yang memang harus bekerja di kantor, Pichai mempersilakan mereka untuk kembali ke kantor sekitar bulan Juni atau Juli.
Akan tetapi, Google akan meningkatkan keamanan sehingga pengalaman bekerja di kantor akan "berbeda" dari sebelumnya, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Verge, Senin (11/5/2020).
Sejalan dengan Google, Facebook juga menginformasikan hal yang sama.
Dalam pengumuman terbaru, CEO Facebook Inc., Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa ia mengizinkan pegawainya untuk tetap bekerja dari rumah hingga akhir tahun 2020.
Kendati demikian, Facebook akan membuka sebagian besar kantornya pada 6 Juli mendatang.
Zuckerberg masih mempertimbangkan siapa saja karyawan yang boleh datang ke kantor.
Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan teknologi yang menerapkan aturan kerja dari rumah sejak awal, dilansir dari CNBC.
Bahkan aturan kerja tersebut dilakukan sebelum Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi, pada pertengahan Maret lalu.
Beberapa perusahaan teknologi lain kemudian mengikuti kebijakan yang sama.
Baik Google dan Facebook juga telah membatalkan agenda tatap muka secara fisik yang digelar setiap tahunnya.
Baca juga: Facebook Bentuk Dewan Pengawas yang Bisa Memveto Zuckerberg
Facebook misalnya, harus membatalkan agenda kumpul developer Facebook F8 yang biasa digelar bulan Mei.
Agenda ini rencananya akan digelar secara virtual, namun belum ada informasi lebih lanjut.
Begitu halnya dengan Google. Google I/O yang bisanya menjadi acara pengenalan Android terbaru harus batal digelar.
Sama dengan Facebook F8, Google I/O juga biasanya digelar pada bulan Mei. Belum ada informasi apakah Google akan menyelengagrakannya seara virtual atau tidak.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Poco F2 Pro Dirilis Besok, Spesifikasi Mirip Redmi K30 Pro?
- Daftar 10 Smartphone Terlaris di Awal 2020
- Melihat Desain Segar Oppo A92 dari Dekat
- Strategi Xiaomi Indonesia Jual Flagship Mi 10 di Tengah Pandemi Covid-19
- Alasan Xiaomi Belum Mau Jual Mi 10 Pro di Indonesia