cpu-data.info

"Lockdown" di Berbagai Negara, Pengguna Facebook Naik Tajam

Ilustrasi logo Facebook
Lihat Foto

- Pada triwulan pertama 2020, jumlah pengguna aktif harian (DAU) Facebook mengalami peningkatan signifikan, yakni bertambah 77 juta orang menjadi 1,73 miliar. Jumlah peningkatan itu menjadi yang tertinggi sejak 2011 lalu.

Facebook dalam laporan keuangan awal tahun ini mengatakan, hal itu disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mengharuskan orang-orang di berbagai belahan dunia harus berdiam diri di rumah.

"Peningkatan engagement itu disebabkan karena orang-orang di seluruh dunia berdiam diri di rumah dan menggunakan produk kami untuk terhubung dengan orang terkasih atau organisasi," tulis Facebook.

Baca juga: Facebook Umumkan Messenger Rooms, Bisa Video Call hingga 50 Orang

Facebook pun memprediksi interaksi orang-orang di layanan-layanannya akan menurun saat pembatasan sosial mulai dikurangi di seluruh dunia, dalam waktu yang akan datang.

Secara total, jumlah pengguna Facebook pada kuartal I-2020 ini bertambah 105 juta orang, sementara jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) Facebook menjadi 2,60 miliar, atau meningkat 10 persen dibandingkan kuartal I-2019.

Sementara untuk aplikasi-aplikasi yang ada di bawah naungan Facebook Inc, yakni Facebook sendiri ditambah Instagram, WhatsApp, dan Messenger, jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) diklaim telah menembus angka 3 miliar.

"Untuk pertama kalinya, saat ini terdapat lebih dari tiga miliar pengguna yang aktif menggunakan Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger setiap bulannya" tutur Zuckerberg.

Baca juga: WhatsApp Tembus 2 Miliar Pengguna

Hal tersebut tentunya berdampak pada pendapatan yang diraih Facebook. Dilaporkan selama triwulan pertama 2020, pendapatan Facebook naik 17 persen, yakni sebesar 17,74 miliar dollar AS (setara Rp 265 triliun) dengan keuntungan hingga 2,43 miliar dollar AS (sekitar Rp 36,3 triliun).

Jumlah pendapatan tersebut melampaui prediksi pasar, dimana para ahli menyebut pendapatan Facebook akan mencapai 17,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 262 triliun) dengan laba per saham 1,74 dollar AS (Rp 26.000).

Meski jumlah pendapatan naik, Mark mengaku Facebook turut menghadapi masa-masa sulit selama wabah Covid-19 ini, karena performa bisnis iklan yang di bawah ekspektasi mereka.

"Setelah penurunan pendapatan iklan pada Maret, angkanya mulai stabil di tiga minggu pertama April, pendapatan iklan mendekati stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu, turun 17 persen secara year-on-year di kuartal pertama 2020," ungkap Facebook.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat