Pesan Berantai di WhatsApp Turun 70 Persen Setelah Dibatasi

- Aplikasi pesan instan WhatsApp mulai membatasi pesan yang diteruskan (forward) sejak awal April lalu. Tujuannya adalah untuk mengurangi penyebaran pesan hoaks.
Kini, dua minggu setelah menggulirkan update tersebut, WhatsApp mengklaim penurunan jumlah pesan yang diteruskan mencapai 70 persen.
WhatsApp sendiri menganggap pesan yang diteruskan lebih dari lima kali sebagai pesan yang wajib diwaspadai sebagai hoaks, dengan menandainya sebagai "highly forwarded message".
Baca juga: Hari Ini, Video Call 8 Orang di WhatsApp Sudah Bisa Digunakan
Pesan seperti itu ditandai dengan ikon panah ganda di pojok kiri atas chat bubble, dan kini hanya bisa diteruskan ke satu obrolan dalam satu waktu, turun dari jumlah sebelumnya sebanyak lima kontak dalam satu waktu.
"Sejak menerapkan pembatasan ini, jumlah pesan yang diteruskan turun 70 persen secara global," tulis WhatsApp, dikutip KompasTekno dari The Next Web, Rabu (29/4/2020).
"Perubahan ini membantu WhatsApp sebagai tempat untuk percakapan personal dan privat," lanjut mereka.
Baca juga: Kurangi Misinformasi, Penerusan Pesan Berantai di WhatsApp Dibatasi
Sebelumnya, pada 2018 lalu WhatsApp mulai membatasi pesan yang di-forward hanya bisa ke lima kontak sekaligus. WhatsApp mengklaim jumlah pesan terusan yang dikirim menurun 25 persen saat itu.
Pembatasan jumlah forward menjadi hanya sekali itu dilakukan WhatsApp sejak banyaknya laporan dari pengguna di India, tentang pesan-pesan cara menangani virus Covid-19, yang tidak terbukti secara medis.
WhatsApp sendiri juga sadar bahwa tidak semua pesan yang diteruskan itu negatif, ada juga pesan-pesan positif seperti informasi yang berguna, video-video lucu, meme, serta doa atau harapan.
Baca juga: Apa Kabar Iklan di WhatsApp, Batal?
Namun, dalam posting di blog resminya, WhatsApp mengaku melihat meningkatnya pesan yang menurut penggunanya mengkhawatirkan, dan bisa menyebarkan misinformasi.
"Penting untuk memperlambat penyebaran pesan-pesan seperti itu," tulis WhatsApp.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Hari Ini, Video Call 8 Orang di WhatsApp Sudah Bisa Digunakan
- Tidak Hanya Zoom, Microsoft Teams Juga Rentan Diretas
- Gelang Pintar Realme Band Resmi Masuk Indonesia, Berapa Harganya?
- Telkom Siapkan Pengganti Hooq di IndiHome, Netflix?
- Ponsel Seri A Jadi Andalan Oppo di Pasar Smartphone Indonesia