IDC: Pasokan Smartphone di Indonesia Bakal Turun dan Harga Naik

- Firma riset IDC memprediksi adanya penurunan shipment (pengiriman) smartphone pada kuartal I-2020 di pasar Indonesia. Penurunan pasokan perangkat ke pasar ini diperkirakan mencapai 10-12 persen secara quarter over quarter (QoQ).
Menururt Risky Febrian, Market Analys IDC Indonesia, penurunan ini terjadi sebagai dampak pandemi Covid-19 atau virus corona yang menerjang China sejak akhir Desember lalu.
Sejumlah komponen smartphone memang masih harus mengimpor dari China meski beberapa vendor besar di Indonesia memiliki pabrik perakitan di Indonesia.
Sementara China sendiri baru mulai pulih sejak melakukan pembatasan di beberapa wilayah yang menyebabkan banyak pabrik menghentikan operasional selama beberapa pekan.
Risky mengatakan, beberapa vendor smartphone yang memiliki pabrik di Indonesia mengaku memiliki stok hasil produksi yang cukup hingga bulan Maret.
"Karena kondisi di sini juga belum membaik, bukan tidak mungkin nanti ke depan shipment-nya akan turun juga, terutama di Q2 (2020)," jelas Risky saat dihubungi KompasTekno, Selasa (24/3/2020).
Jika menilik ke belakang, kuartal II selalu menjadi peak season atau puncak pengiriman smartphone karena bertepatan dengan momen Ramadhan dan Lebaran.
Namun, apabila situasi akibat pandemi corona di Indonesia masih belum bisa teratasi, kemungkinan akan berdampak pada permintaan smartphone.
Baca juga: Pengiriman Smartphone Global Alami Penurunan Terbesar Sepanjang Sejarah
Nilai tukar rupiah yang semakin lemah terhadap dollar juga disebut akan mempengaruhi bisnis smartphone di Indonesia. Menurut Risky, melemahnya rupiah terhadap dollar AS akan membuat para vendor menaikan harga smartphone mereka.
"Kalau misalnya rupiah terus melemah, mau tidak mau mereka (vendor smartphone) harus menaikan harga jual smartphone mereka. Karena secara ongkos produksi bakal berpengaruh juga kalau mereka harus impor komponen dari China," jelas Risky.
Saat ini, beberapa vendor smartphone telah mengonfirmasi kenaikan harga produk mereka, seperti Realme dan Oppo. (Baca: Realme Pastikan Kenaikan Harga Ponsel di Indonesia dan Oppo Naikkan Harga Smartphone di Indonesia)
Bukan tidak mungkin, lemahnya harga rupiah terhadap dollar AS yang diikuti kenaikan harga barang pokok, akan berdampak pada permintaan smartphone di Indonesia.
Baca juga: Harga iPhone 11 di Indonesia Naik Rp 2 Jutaan, Ini Daftar Lengkapnya
Terkini Lainnya
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- iPad Dulu Dicaci, Kini Mendominasi
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Arloji Digital Pertama di Dunia Lahir Kembali
- Nostalgia, Begini Pose Selfie Andalan Generasi 90-an dengan HP Jadul
- Ponsel Infinix Hot 9 Resmi, Memori 128 GB Harga Rp 1 Jutaan
- Xiaomi Resmikan Redmi Note 9S, Ponsel 4 Kamera Rp 3 Jutaan
- Twitter Perbanyak Verifikasi Biru untuk Akun Milik Ahli Kesehatan