Twitter Perbanyak Verifikasi Biru untuk Akun Milik Ahli Kesehatan
- Twitter akan lebih banyak memberikan "centang biru" alias verifikasi pada akun para ahli kesehatan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi informasi palsu terkait Covid-19 yang beredar di Twitter.
Melalui sebuah kicauan, Twitter mengatakan bahwa mereka tengah bekerja sama dengan sejumlah otoritas kesehatan global, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk mengidentifikasi akun mana saja yang layak diverifikasi.
Twitter pun mengatakan, saat ini mereka telah memberikan verifikasi biru pada ratusan akun milik ahli kesehatan.
"Kami tengah bekerja sama dengan otoritas kesehatan global untuk mengidentifikasi akun para ahli kesehatan dan kami sudah memverifikasi ratusan akun," ujar pihak Twitter di akun @TwitterSupport.
Kendati demikian, Twitter tidak memberikan penjelasan secara rinci jumlah akun yang telah diverifikasi. Tidak dijelaskan pula apakah kebijakan ini berlaku secara global atau hanya untuk wilayah tertentu.
Untuk mempermudah proses verifikasi, pihak Twitter menganjurkan sejumlah hal kepada para pengguna, jika mereka ingin dinilai sebagai "ahli kesehatan".
Baca juga: Twitter Larang Kicauan yang Menyesatkan soal Virus Corona
Pertama, pastikan alamat e-mail yang dipakai di Twitter adalah e-mail yang mewakili lembaga atau organisasi kesehatan yang berkaitan dengan mereka bekerja.
Pada alamat e-mail tersebut sebaiknya tercantum informasi domain institusi kesehatan tempat bekerja. Atau jika tidak, e-mail tersebut sebaiknya berasal dari organisasi tempat pengguna tersebut bernaung.
Hal ini penting karena Twitter akan memverifikasi sebuah akun yang dianggap sebagai ahli kesehatan tadi berdasarkan alamat e-mail tersebut.
Selain alamat e-mail, Twitter juga bakal mengecek halaman informasi "bio" pada akun yang bersangkutan.
Artinya, pengguna yang ingin diverifikasi sebagai ahli kesehatan juga harus memperbarui informasi pada bio Twitter dengan mencantumkan tautan situs institusi kesehatan terkait.
Selain itu, pengguna juga dianjurkan memberikan informasi akun Twitter miliknya di dalam situs resmi organisasi atau tempat ia bekerja agar pihak Twitter dapat memverifikasinya dengan cepat.
Baca juga: Facebook, Google, Twitter dkk Kerja Sama Perangi Hoaks Virus Corona
Dirangkum KompasTekno dari Engadget, Rabu (25/3/2020), Twitter juga berencana untuk menerima masukan publik untuk melihat akun mana saja yang layak untuk diberikan centang biru. Dengan demikian, Twitter tak hanya menerima masukan dari otoritas kesehatan global.
Verifikasi biru di Twitter sejatinya memudahkan orang mengenali bahwa sebuah akun minat publik adalah asli.
Sebuah akun akan mendapat verfikasi jika akun tersebut ditetapkan sebagai akun yang diminati publik.
Contohnya adalah akun milik public figure, lembaga pemerintahan, media, atau bidang penting lainnya.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Kelebihan Layar Super AMOLED dan Screen Touch ID di Vivo V19
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Oppo A91 di Indonesia
- Pengguna Gojek dan Halodoc Bisa Cek Gejala Covid-19 via Aplikasi
- Menkominfo Umumkan 6 Startup Penyedia Layanan WFH
- Facebook Sumbang 720.000 Masker untuk Tenaga Medis