100.000 Pegawai Google di AS Diminta Kerja dari Rumah karena Wabah Corona

- Kekhawatiran terhadap persebaran wabah corona kian meningkat. Wabah ini tak hanya menyerang sektor kesehatan, industri teknologi pun ikut terkena dampak.
Kali ini induk perusahaan Google, Alphabet, mengambil langkah antisipatif dalam menyikapi persebaran virus tersebut.
Alphabet meminta sebanyak sekitar 100.000 pegawai Google di negara bagian Carolina Utara, Amerika Serikat, untuk bekerja dari rumah.
"Sebagai langkah perlindungan untuk Alphabet dan komunitas yang lebih luas, kami merekomendasikan Anda bekerja dari rumah, jika memungkinkan," kata Chris Rackow, Wakil Presiden Keamanan Global Google melalui sebuah email.
Semua karyawan di kantor tersebut disarankan untuk bekerja secara remote hingga 10 April mendatang. Secara keseluruhan, ada sebanyak 11 kantor Google yang mendapat rekomendasi ini.
Kebijakan serupa sebelumnya juga telah diterapkan pada karyawan Google yang berada di wilayah Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Dalam email-nya Chris mengatakan bahwa pihak Google tengah memantau situasi dan kondisi yang berkembang. Ia juga mengatkan akan terus memperbarui timeline sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga: Google Hapus Video Hoaks Jamu Obat Corona di YouTube
Kebijakan tersebut diambil bukan tanpa sebab. Di Amerika Serikat, kasus virus corona telah mencapai angka 900 kasus dan 30 di antaranya meninggal dunia.
Selain langkah pencegahan, Google juga mengumumkan tengah menggalang dana untuk para pegawai paruh waktu yang jam kerjanya ikut terpotong karena kebijakan tersebut.
Dirangkum KompasTekno dari CNN, Rabu (11/3/2020), sekolah dan universitas di Amerika Serikat, kini telah mengalihkan kegiatan belajar mengajar mereka secara online.
Sejumlah ajang bertaraf internasional yang digelar di Amerika Serikat pun harus dibatalkan demi mencegah persebaran virus tersebut.
Baca juga: Twitter Wajibkan 5.000 Karyawan Bekerja dari Rumah gara-gara Corona
Salah satu acara besar yang dibatalkan adalah Google I/O. Ajang tahunan ini mempertemukan para pengembang aplikasi dari seluruh dunia ini harus batal digelar. Google I/O awalnya direncanakan digelar pada 12 Mei 2020 mendatang.
Selain Google, Twitter juga telah memberlakukan kebijakan serupa. Twitter meminta sekitar 5.000 karyawannya di seluruh dunia untuk bekerja dari rumah.
Menurut Chief of HR Twitter, Jennifer Christie, langkah ini diambil untuk meminimalisasi kontak antar-karyawan dan mengurangi risiko penularan virus Covid-19.
Terkini Lainnya
- Google Gaji Pegawai untuk "Nganggur" Selama Setahun
- Cara Download WhatsApp di PC serta Tutorial Loginnya
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- Presiden Prabowo Minta Aturan TKDN Diubah dan Lebih Fleksibel
- Cara Membuat Action Figure Diri Sendiri di ChatGPT
- Gara-gara Tarif Trump, Apple Fanboy Berbondong-bondong Beli iPhone Baru
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone dari India dan China ke AS
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Elon Musk Sindir Update iPhone yang Sering Bikin Masalah
- Google Bocorkan Tampang dan Spesifikasi Samsung Galaxy M11
- Konten Facebook Stories Akan Bisa Dibagikan Langsung ke Instagram
- Ajang Kumpul Developer Apple Sedunia Terancam Batal karena Corona
- Vivo V19 Sudah Bisa Dipesan, Andalkan Kamera Selfie Malam dan RAM 8 GB