Google Hapus Video Hoaks Jamu Obat Corona di YouTube
JAKARTA, - Google memastikan bahwa pihaknya telah menghapus video hoaks obat tradisional (jamu) yang diklaim sebagai obat corona. Menurut pihak Google, video-video tersebut beredar di platform YouTube.
Menurut Head Government Affairs & Public Google, Putri Alam, video-video tersebut tidak terbukti secara medis dapat menyembuhkan penyakit corona. Oleh karena itulah, pihak Google mengkategorikan video tersebut sebagai hoaks.
"Kami takedown karena cenderung membuat orang untuk tidak meminta bantuan medis," ungkap Putri.
Kendati demikian, ia tidak menyebutkan secara rinci berapa video yang telah dihapus oleh pihak Google. Ia mengatakan dalam proses penghapusan ini, Google mengandalkan machine learning untuk memindai video mana saja yang akan dihapus dari YouTube.
Selain menggunakan teknologi machine learning, pihak Google juga mengandalkan laporan dari pengguna untuk menandai video mana saja yang dianggap sebagai hoaks.
Baca juga: Jadi Tempat Observasi Virus Corona, Pulau Sebaru Dapat Penguatan Sinyal Seluler
"Namanya teknologi pasti tidak sempurna, jadi kami juga mengandalkan laporan dari masyarakat. Caranya melalui flagging tools, dan nantinya kita juga akan periksa secara manual," imbuh Putri.
Putri juga mengatakan, video hoaks tersebut dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan sekadar mencari senasi dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
"Kalau terkait obat tradisional, itu motifnya ingin jualan," kata Putri saat ditemui di acara Strategi & Mitigasi Krisis Informasi di Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Selain menghapus video hoaks yang beredar di YouTube, Putri juga mengatakan pihaknya juga akan menampilkan informasi dari sumber terpercaya ketika pengguna melakukan pencarian melalui Google.
Adapun informasi tersebut dapat bersumber dari lembaga pemerintah seperti Kementerian Kesehatan atau lembaga yang kredibel semisal WHO.
Contohnya ketika pengguna memasukkan kata kunci coronavirus melalui Google, maka hasil pencarian paling atas adalah artikel-artikel seputar corona yang bersumber dari WHO.
Baca juga: Kominfo Laporkan Lima Kasus Hoaks Corona ke Polisi
Hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi sebanyak 179 jenis hoaks terkait virus corona yang tersebar luas di internet. Lima kasus di antaranya bahkan dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Kominfo Laporkan Lima Kasus Hoaks Corona ke Polisi
- Jadi Tempat Observasi Virus Corona, Pulau Sebaru Dapat Penguatan Sinyal Seluler
- Konsol Game Super Langka Nintendo PlayStation Terjual Rp 5,2 Miliar
- Spesifikasi serta Harga Oppo Find X2 dan Find X2 Pro di Indonesia
- Huawei Tawarkan Pemasukan 100 Persen untuk Developer App Gallery