Alasan Samsung Bawa Galaxy Z Flip ke Indonesia Lewat TKDN Software
JAKARTA, - Ponsel layar lipat Samsung Galaxy Z Flip resmi masuk Indonesia. Sesi pemesanan awal (pre-order) dibuka sesaat setelah peluncuran global pada 12 Februari lalu.
Diketahui, Galaxy Z Flip masuk Indonesia dengan mengantongi angka Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 46,18 persen. Namun, TKDN tersebut diperoleh dari jalur software, bukan hardware seperti kebanyakan ponsel Samsung lainnya.
Ini adalah smartphone kedua Samsung yang masuk ke Indonesia melalui jalur TKDN software. Sebelumnya, ponsel layar lipat Galaxy Fold juga menggunakan cara yang sama.
Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, M. Taufiq Furqan mengatakan, jalur ini dipilih karena semua ponsel lipat buatan Samsung masih diproduksi di Korea Selatan.
Sebab, perakitan smartphone mutakhir ini cukup kompleks sehingga tidak semua pabrik Samsung mampu melakukannya.
"Di Vietnam kita bikin pabrik sangat besar, hampir seluruh dunia sourcing-nya dari Vietnam. Tapi untuk (ponsel) foldable kami masih made in Korea semuanya karena sulit membuatnya," jelas Taufiq di acara Preview Galaxy Z Flip di Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2020).
Baca juga: Begini Skema TKDN Ponsel 4G yang Baru
Selain perkara produksi, harga Galaxy Z Flip sudah memenuhi kriteria jalur TKDN software. Sebab, Galaxy Z Flip dijual Rp 21.888.000 di Tanah Air.
Hal itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet, pasal 23 ayat 1.
Disebutkan bahwa salah satu syarat pemenuhan TKDN software adalah memiliki harga Corst, Insurance, and Freight (CIF) minimal senilai Rp 6 juta.
Artinya, smartphone yang dibanderol di atas Rp 6 juta bisa menggunakan jalur software agar bisa mengantongi TKDN. Pemerintah mematok nilai minimal TKDN sebesar 30 persen.
Baca juga: Spesifikasi Lengkap dan Harga Samsung Galaxy Z Flip di Indonesia
"Kami kebanyakan pakai software dari Samsung sendiri," klaim Taufiq.
Untuk smartphone flagship Samsung lainnya, Taufiq mengatakan tetap menggunakan jalur TKDN hardware. Produk-produk tersebut dirakit di pabrik Samsung yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Jalur software disebut-sebut banyak dipilih vendor smartphone untuk membawa perangkat flagship ke Indonesia karena bobot aspek aplikasi lebih besar.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- Dibongkar, Begini Penampakan Modul 5 Kamera Xiaomi Mi Note 10 Pro
- Berapa Harga Servis Layar Lipat Samsung Galaxy Z Flip?
- Orangtua Kini Bisa Batasi Anaknya Bermain TikTok
- Google Stadia Sudah Bisa Dimainkan di Samsung Galaxy, Asus, dan Razer