Pencipta "Copy-Paste" Meninggal Dunia

- Kabar duka menyelimuti industri teknologi dunia. Pencipta konsep cut, copy, dan paste, Larry Tesler, meninggal dunia pada Senin, (17/2/2020).
Larry meninggal pada usia 74 tahun. Tidak disebutkan apa penyebab ia wafat.
Larry menciptakan konsep cut, copy, dan paste ketika bergabung dengan Xerox Palo Alto Research Center (PARC), pada 1973. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pembuat graphical user interface (GUI).
Bekerja di Xerox PARC, ia menanamkan konsep tersebut dalam aplikasi bernama Gypsy, yang ia buat bersama temannya Tim Mott. Konsep cut, copy, dan paste tersebut dapat diakses lewat menu klik kanan.
Ia bekerja di Xerox PARC hingga 1980. Kemudian ia beralih ke perusahaan ternama, Apple Computer hingga 1997.
Selama 17 tahun, ia pernah menduduki sejumlah jabatan tinggi di Apple Computer.
Tesler pernah menjabat posisi Manager hingga Vice President dan Chief Scientist. Ia pun sempat berkontribusi terhadap sejumlah produk Apple, seperti Macintosh, QuickTime, Lisa dan tablet Newton.
Adapun Macintosh dan Lisa adalah komputer pertama yang mempopulerkan konsep cut, copy, dan paste, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TheVerge, Kamis (20/2/2020).
Baca juga: Penelusuran Putri Steve Jobs soal Komputer Apple Lisa
Lepas dari Apple, ia kemudian mulai menjajaki beberapa perusahaan teknologi besar, seperti ARM (1990-2004), Amazon (2001-2005), Yahoo (2005 - 2008), 23andMe (2008 - 2009), dan Mine (2013 - 2015).
Sejak 2009 ia pun sempat membuka jasa konsultasi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan user experience (UX) yang dihadapi para pelaku bisnis.
Ia juga sosok yang dikenal dengan konsep komputer modeless computing. Konsep ini ia terapkan di situsnya, nomodes.com, yang tampak memiliki tampilan sederhana (hanya teks dan gambar) tanpa garis atau menu pembatas halaman.
Tesler lahir di kota New York, AS, tahun 1945. Berdasarkan halaman LinkedIn-nya, ia sempat mengenyam pendidikan di bidang matematika di Universitas Stanford, AS, pada 1961 hingga 1965.
Baca juga: Momen Haru Ibu Bertemu Anak yang Telah Meninggal lewat VR
Terlepas dari itu, meski namanya terdengar asing dan tidak sepopuler Bill Gates atau Steve Jobs, kontribusi Tesler di dunia komputer yang memudahkan pengguna patut diapresiasi.
Selamat jalan, Tesler.
Baca juga: Penemu Mouse Komputer Tutup Usia
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- 2.000 iPhone Dibagikan ke Penumpang Kapal "Diamond Princess" Akibat Corona
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Xiaomi Mi Note 10 di Indonesia
- Orang Indonesia: Ada Diskon atau Tidak, Belanja Online Jalan Terus
- Alasan Kamera Realme C3 di Indonesia Beda dengan Versi India
- Harga Selisih Rp 800.000, Ini Beda Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro