Orang Indonesia: Ada Diskon atau Tidak, Belanja Online Jalan Terus

JAKARTA, - Banyak yang beranggapan bahwa motivasi seseorang untuk belanja online adalah karena ada diskon atau harga yang murah. Padahal, menurut riset terbaru yang dirilis Facebook dan firma konsultan Bain & Company, kenyataannya tidak seperti itu.
Berdasarkan studi berjudul "Riding the Digital Wave" yang mensurvei sekitar 12.965 responden dan 30 CEO dari beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tercatat kurang dari 10 persen konsumen digital Indonesia yang belanja online saat ada diskon.
"Hanya 9 persen dari konsumen digital Indonesia yang belanja online kalau ada sale atau ketika sedang ada diskon," ujar Head of Marketing Facebook Indonesia, Hilda Kitti, di acara Facebook yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Orang Indonesia Doyan Bandingkan Produk di Situs Belanja Online
Sebaliknya, lebih dari 50 persen responden yang disurvei mengaku bahwa mereka belanja online tanpa melihat waktu dan menunggu momen diskon.
"Sebanyak 61 persen yang kita survei justru menyatakan mereka ingin tetap belanja online apa pun alasannya," imbuh Hilda.
Hilda juga mengungkapkan bahwa riset tersebut mengungkap ada nuansa yang berbeda terkait perilaku para online shoppers, jika dilihat dari asal kota mereka.
Ia membaginya menjadi dua wilayah, yakni Tier 1 yang berisi lima kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, dan Surabaya, serta Tier 2 yang berisi kota-kota selain kelima kota di Tier 1 tadi.
Di kota-kota besar, jenis konsumen digital terbanyak adalah mereka yang disebut evolved shoppers, yakni 25 persen dari total responden di Tier 1. Sementara jenis konsumen kedua adalah value hunters, yakni 24 persen dari responden di Tier 1.
Hilda tidak menyebut berapa persentase jenis konsumen digital di Tier 2, namun ia mengungkap bahwa kota-kota "sekunder" ini didominasi oleh konsumen digital jenis recent adopters, value hunters, dan Gen Z.
Baca juga: Google Rekam Riwayat Belanja Online Pengguna Gmail
Sebagai informasi, survei tersebut membagi jenis konsumen digital menjadi enam, yakni evolved shoppers, lifestyle shopper, purposeful shoppers, value hunters, recent adopters, dan Gen Z.
Evolved shoppers adalah konsumen yang doyan belanja online dan mereka yang mengunggulkan kenyamanan dalam berbelanja, sementara lifestyle shopper adalah konsumen yang gemar membeli barang-barang tertentu saja.
Kemudian, purposeful shoppers adalah konsumen yang membeli barang secara online karena kebutuhan, sementara value hunters adalah jenis konsumen yang kerap membanding-bandingkan produk untuk mencari barang yang paling worth untuk dibeli.
Terakhir, ada recent adopters atau mereka yang baru berkecimpung di dunia belanja online dalam dua tahun terakhir, lalu ada Gen Z yang berisi para kawula muda yang baru menjajal belanja online di beberapa kategori saja.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Alasan Kamera Realme C3 di Indonesia Beda dengan Versi India
- Harga Selisih Rp 800.000, Ini Beda Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro
- Orang Indonesia Doyan Bandingkan Produk di Situs Belanja Online
- Realme C3 Resmi Masuk Indonesia, Harga Rp 1,7 Juta
- Pengguna Twitter Indonesia Doyan Bicara soal Game Saat Ramadhan