Google Rekam Riwayat Belanja Online Pengguna Gmail
- Perusahaan teknologi raksasa Google, diam-diam melacak riwayat belanja penggunanya melalui layanan Gmail. Bahkan, transaksi belanja yang dilakukan secara online selama setidaknya lima tahun lalu, masih terekam.
Semua riwayat ini terdapat dalam sebuah laman berjudul "Purchases" atau "pembelian" yang memuat daftar hampir semua transaksi pengguna melalui situs online, seperti Amazon.
Dari penelurusan KompasTekno, beberapa pengguna di Indonesia juga mengaku riwayat transaksi online dari Tokopedia, Blibli.com, dan Lazada tersimpan di laman ini.
"Yang kecatat di situ cuma Lazada sama Blibli,com," aku Veronika Yasinta, salah satu pengguna Gmail di Indonesia yang beberapa kali melakukan belanja online.
Google tidak menampik telah merekam riwayat transaksi belanja online pengguna. Alasannya, hal ini bisa membantu pengguna melihat kembali daftar riwayat pembeliannya.
"Untuk membantu Anda lebih mudah melihat dan melacak pembelian, pemesanan, dan berlangganan di dalam satu tempat, kami membuat satu tempat privasi yang hanya bisa dilihat oleh Anda," jelas perwakilan Google, dilansir KompasTekno dari CNBC, Senin (20/5/2019).
Google menambahkan, riwayat-riwayat ini bisa dihapus kapan saja. Namun, untuk menghapus semua riwayat transaksi, Anda harus menyisir masing-masing pesan masuk di Gmail terkait pembelian.
"Kami tidak menggunakan informasi apapun dari pesan Gmail Anda untuk memberikan Anda iklan, termasuk tanda terima pembelian dan konfirmasi yang ditampilkan di laman "Pembelian"," aku Google.
Dalam laman privasi Google, memang disebutkan bahwa hanya pengguna yang bisa melihat daftar riwayat iklan. Namun disebutkan pula bahwa "informasi tentang pemesanan mungkin akan disimpan dalam aktivitas layanan Google lainnya".
Pengguna bisa mengatur data apa yang disimpan di laman "Pembelian" di menu "kontrol aktivitas". Google mengatakan, perekaman pembelian bisa disetop seluruhnya dengan mengatur preferensi di laman pencarian.
Baca juga: Facebook Ternyata Masih Simpan Video yang Sudah Dihapus
Namun, diwartakan CNBC, hal tersebut tidak sepenuhnya menon-aktifkan perekaman riwayat pembelian online di Google.
Meski Google mengklaim tidak akan menyalahgunakan data ini, namun yang masih belum terjawab jelas adalah mengapa Google harus menyimpan hampir semua riwayat pembelian di toko online tertentu dan membuatnya susah untuk dihapus.
Google hanya mengatakan, ke depannya akan membuat fitur yang lebih sederhana untuk mengatur penyimpanan data pribadi seperti ini.
Terkini Lainnya
- Bluesky Siapkan Flashes, Aplikasi Berbagi Foto Pesaing Instagram
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek di Smartphone
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Malah Belajar Mandarin di Duolingo
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Layar Kunci, Mudah dan Praktis
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI