iPhone Bos Amazon Diretas via WhatsApp, Facebook Malah Salahkan Apple
- Polemik peretasan iPhone milik pendiri Amazon, Jeff Bezos masih berlanjut. Kini, beberapa pihak saling membantah dan saling lempar kesalahan. Pada mulanya, WhatsApp banyak dikritik, karena peretasan iPhone milik Bezos, dilakukan melalui WhatsApp.
Menurut investigasi terakhir, Bezos diketahui menerima pesan WhatsApp yang diduga dikirim oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Pesan tersebut berisi sebuah video berukuran 4.22 MB yang mengandung malware.
Baca juga: Ponsel Bos Amazon Diretas Pangeran Arab Lewat WhatsApp
Program jahat tersebut diduga bisa mengakses seluruh data di dala iPhone milik Bezos meskipun video tidak diputar. Menurut laporan, transmisi data dari ponsel Bos Amazon itu melonjak hingga 29.000 persen setelah pesan berisi malware diterima.
Artinya, sang pengirim malware menyedot sejumlah besar data dari ponsel Bezos, seperti diindikasikan oleh kenaikan transmisi tadi.
Namun, Facebook, induk perusahaan WhatsApp rupanya enggan disalahkan atas kejadian itu. Tanpa menyebutnya secara gamblang, pihak Facebook menyindir bahwa kesalahan ada di tangan sang pembuat OS perangkat (iPhone).
Baca juga: Arab Saudi Bantah Retas Ponsel Bos Amazon
"Satu hal yang harusnya disorot dalam masalah ini sebenarnya adalah potensi kerentanan yang ada di dalam sistem operasi ponsel itu," kata Vice President Facebook, Nicola Mendelsohn, dalam sebuah wawancara di sela agenda World Economic Forum di Swiss, 21 Januari 2020.
Sistem operasi yang dimaksud di sini tak lain adalah iOS buatan Apple, yang justru dikenal lebih aman dibanding sistem operasi mobile lain termasuk Android.
Spyware buatan Israel
Sepakat dengan rekannya, eksekutif kebijakan Facebook, Nick Clegg, juga mengatakan bahwa peretasan terjadi karena adanya kelemahan di sistem operasi. "Ini tidak akan terjadi ketika pesan dikirim ke penerima, karena pesan dienkripsi oleh WhatsApp," dalihnya.
Baca juga: Israel, Pusat Industri Teknologi Spionase
Menurut Clegg, hal serupa akan terjadi apabila pesan berisi malware dikirimkan melalui e-mail. Malware, menurut Clegg, akan tetap menyebar ke perangkat setelah pesan itu dibuka.
"Saya menduga ini terjadi seperti itu, jadi ada sesuatu yang telah menginfeksi sistem operasi," jelas Clegg. Dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Senin (27/1/2020), Apple menolak mengomentari peretasan iPhone milik Jeff Bezos.
Laporan New York Times menyebut, analisis forensik digital pada ponsel Bezos dilakukan oleh firma konslutasi bisnis kenamaan yang berbasis di AS, FTI Consulting.
Dari hasil investigasi itu, FTI menemukan software yang digunakan untuk meretas ponsel Bezos adalah Pegasus, yakni malware jenis spyware alias program mata-mata buatan perusahaan Israel bernama NSO Group.
Baca juga: Voice Call Bisa Dibajak, WhatsApp Tuntut Perusahaan Israel
Namun, soal sistem enkripsi di WhatsApp, FTI belum melanjutkan investigasinya. NSO Group sendiri telah membantah keterlibatannya dalam kasus ini. Mereka menegaskan kembali bahwa teknologinya digunakan untuk kegiatan investigasi teror dan kejahatan serius.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya