Voice Call Bisa Dibajak, WhatsApp Tuntut Perusahaan Israel
- WhatsApp mengajukan gugatan ke salah satu perusahaan asal Israel bernama NSO Group. Perusahaan pengembang software itu digugat karena karena diduga sengaja memasang spyware di 1.400 perangkat smartphone.
Spyware ini digunakan untuk mencuri data di ponsel dan memata-matai pengguna, termasuk para jurnalis, aktivis HAM, pembangkang politik, dan diplomat.
Dalam gugatannya, WhatsApp mengatakan bahwa NSO Group membangun malware mereka untuk mengakses pesan dan komunikasi lain setelah dienkripsi.
NSO Group disebut membuat banyak akun WhatsApp dan menyebabkan kode berbahaya tertransmisi ke server WhatsApp. Kejadian itu dikatakan terjadi pada April dan Mei.
Baca juga: WhatsApp Bisa Dibajak Saat Video Call, Perbaikan Sudah Dirilis
Pada Mei lalu, WhatsApp memang mengeluarkan pernyataan bahwa ada celah keamanan yang disusupi spyware lewat panggilan suara (vocie call). Tim teknisi WhatsApp kemudian menemukan sebuah spyware yang diduga milik NSO Group, menilik dari tool yang digunakan.
"Kami yakin kejadian ini menyerang setidaknya 100 masyarakat sipil, di mana hal itu tidak diragukan lagi merupakan pola penyalahgunaan," jelas WhatsApp.
Dalam pernyataannya, WhatsApp mengatakan bahwa spyware ini menyerang banyak negara, termasuk Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Meksiko. Melalui gugatan ini, WhatsApp ingin mencari cara untuk mencegah NSO Group menggunakan layanannya.
WhatsApp, yang merupakan anak perusahaan Facebook sejak 2014, mengklaim baru pertama kali melakukan langkah hukum semacam ini. Hal itu mereka lakukan karena merusak citra yang mereka bangun sebagai perusahaan komunikasi yang "aman".
Baca juga: Hacker Bisa Menyusup ke WhatsApp lewat Kiriman Gambar
WhatsApp menggunakan sistem end-to-end encryption yang diklaim mampu melindungi pesan penggunanya. Menanggapi tudingan ini, NSO Group membantahnya, sebagaimana KompasTekno himpun dari BBC.com, Kamis (31/10/2019).
"Kami membantah tuduhan hari ini dan akan dengan sekuat tenaga melawannya," demikian respons NSO Group.
Pihaknya mengatakan, NSO Group merupakan perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyediakan teknologi khusus untuk badan intelijen negara dan penegak hukum berlisensi, untuk membantu mereka melawan terorisme dan kejahatan kriminal serius.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia