Efektifkah Tagar Membuat Postingan Twitter Viral?
JAKARTA, KOMPAS - Seorang Chief Marketing Officer (CMO) salah satu perusahaan konvensional di Indonesia pernah bertanya kepada pihak Twitter. Ia bertanya, "tagar itu buat apa sih fungsinya?" katanya.
Tagar atau singkatan dari tag dan pagar (biasa disebut juga dengan hashtag), adalah satu kata atau kalimat di sebuah postingan yang diawali dengan ikon # "tanda pagar".
Di platform lain, seperti Instagram, kehadiran tagar membuat sebuah postingan discoverable atau lebih mudah dicari oleh pengguna.
Lantas, bagaimana di Twitter? Apakah tagar seperti ini berpengaruh terhadap jangkauan dari sebuah tweet?
Baca juga: Pengguna Aktif Harian Twitter Indonesia Diklaim Terbanyak
"Poin dari tagar itu sebenarnya untuk melakukan grouping pembicaraan," kata Country Industry Head Twitter Indonesia, Dwi Adriansah dijumpai KompasTekno di kawasan SCBD Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Dwi melanjutkan, esensi penggunaan tagar sebenarnya berhubungan erat dengan tujuan kita memposting sebuah tweet.
Jika fokus postingan tersebut video, misalnya, penggunaan tagar dinilai tidak begitu efektif, lantaran pengguna bisa salah fokus dan justru menyimak tagarnya, bukan videonya.
Di Twitter sendiri, seperti diketahui, para pengguna memang bisa mencari aneka tweet dengan hanya memasukkan kata kunci saja, tidak perlu menyertakan tagar seperti Instagram.
Sehingga, penyertaan tagar di dalam tweet belum tentu membuat sebuah postingan banyak dilihat warga Twitter.
Sering disalahartikan
Selain itu, Dwi juga menceritakan bahwa penggunaan tagar sendiri sering disalahartikan oleh pengguna Twitter di Indonesia.
Pengguna Twitter sering menggunakan banyak tagar agar postingan tersebut banyak dilihat orang dan kemudian bisa menjadi viral.
Padahal, terlalu banyak tagar justru bakal menjadi postingan tersebut tidak efektif lantaran nantinya akan banyak teks yang bisa di-klik (clickable) oleh pengguna.
Baca juga: Benarkah Tagar di Trending Topic Twitter Bisa Diatur?
Misalnya, ketika tujuan postingannya adalah mempromosikan website, maka hashtag ini kemungkinan bakal membingungkan pengguna.
Sebab, menurut Dwi, pengguna bisa saja meng-klik tagarnya, bukan website yang seharusnya menjadi target atau tujuan dari twit tersebut.
Terkait hal itu, Dwi menyarankan bahwa ada jumlah tagar yang ideal di sebuah postingan Twitter.
"Twitter itu biasanya merekomendasikan dua (tagar)," pungkas Dwi.
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?