Menyoal Durian di Kecelakaan Pesawat Mandala di Medan 16 Tahun Lalu

- Hari ini, 16 tahun yang lalu, tepatnya 5 September 2005, pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines penerbangan RI91 gagal takeoff dari bandara Polonia Medan. Pesawat jatuh tak jauh dari area bandara.
Dari 112 penumpang dan lima kru yang diangkut saat itu, 100-an di antaranya meninggal dunia dan 17 orang selamat, walau belakangan beberapa di antaranya dilaporkan meninggal akibat luka-luka.
Isu yang menyeruak setelah kecelakaan itu adalah, pesawat terlampau berat karena mengangkut kargo durian. Benarkah demikian?
Setelah pesawat Boeing 737-200 registrasi PK-RIM tujuan Medan-Jakarta itu melaju di runway, roda pesawat sempat meninggalkan aspal runway sejenak.
Pesawat kemudian stall (kehilangan daya angkat) jatuh kembali ke landasan dan terus melaju hingga keluar ujung landasan (overrun), menabrak belasan rumah di sepanjang jalur ujung luar runway.
Baca juga: Stop Sebut Durian sebagai Penyebab Jatuhnya Pesawat Mandala di Medan
Benarkah Mandala RI91 jatuh karena kargo durian?
Memang benar ditemukan kargo durian di puing reruntuhan PK-RIM, namun hasil akhir penyelidikan KNKT menyebut, kargo dan CG (center of gravity) pesawat, tidak turut andil sebagai faktor yang berkontribusi kepada gagal takeoff-nya Mandala RI91.
Menurut KNKT, penyebab utama dari kecelakaan RI91 adalah flaps dan slats pesawat yang tidak menjulur keluar, dan kru (pilot dan kopilot) tidak mengetahuinya akibat kerusakan teknis yang juga tidak disadari oleh kru pesawat.
Flaps adalah sirip tambahan di bagian belakang sayap pesawat. Sementara slats berada di pinggiran depan sayap.

Jika Anda duduk di kursi dekat jendela, perhatikan setelah pesawat didorong mundur (pushback) dan mesin telah menyala, pinggiran sayap sebelah belakang akan menjulur sedikit.
Itulah flaps pesawat. Sementara pinggiran ujung depan sayap juga akan terlihat maju. Itulah komponen slats. Saat akan mendarat, flaps juga akan menjulur lebih lebar lagi.
Flaps dan slats dibutuhkan untuk takeoff dan landing. Fungsinya? Menambah luas penampang sayap pesawat, sehingga menambah daya angkat, dengan mengubah alur udara yang melewati di sekelilingnya.
Baca juga: Ini Fitur yang Dirahasiakan Boeing, Berkontribusi pada Kecelakaan Lion Air JT610?
Besaran flaps yang dipasang bisa berbeda-beda. Saat takeoff, hanya sedikit komponen flaps yang akan menjulur. Sementara saat landing, semakin banyak/panjang komponen flaps yang dijulurkan.
Karena kru Mandala PK-RIM penerbangan RI91 tidak memasang flaps sebelum takeoff, maka pesawat kesulitan untuk mengudara.
Bisa saja pesawat takeoff tanpa flaps, namun butuh takeoff roll distance atau jarak yang lebih panjang, sehingga butuh runway yang panjang pula.
Nah, karena butuh runway yang panjang untuk takeoff karena tanpa flaps, sementara panjang runway bandara Polonia tidak mencukupi untuk konfigurasi seperti itu, maka terjadilah apa yang disebut overrun.
Laporan akhir lengkap hasil investigasi KNKT tentang kecelakaan Mandala Airlines penerbangan RI91 di Polonia, Medan bisa diunduh di website resmi KNKT di tautan berikut ini.
Kini, setelah Anda tahu bahwa durian bukan penyebab jatuhnya Mandala RI91 di Medan, edukasi teman atau saudara Anda agar stigma ini bisa terhapus di benak masyarakat.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Inikah Wujud Huawei Mate 30 Pro yang Segera Meluncur?
- Blokir Internet di Papua dan Papua Barat Dibuka Malam Ini
- Chip Exynos 980 Meluncur dengan Modem 5G Terintegrasi
- Ponselnya Disebut Merosot di Indonesia, Ini Kata Xiaomi
- Toko Aplikasi Xiaomi Diklaim Punya 1,7 Juta Pengguna di Indonesia