cpu-data.info

Ponselnya Disebut Merosot di Indonesia, Ini Kata Xiaomi

Ilustrasi logo Xiaomi di antara dua ponsel Redmi
Lihat Foto

JAKARTA, - Beberapa lembaga riset pasar mengungkapkan penurunan pangsa pasar smartphone Xiaomi pada kuartal II-2019 di Indonesia. IDC misalnya, menyebut market share ponsel Xiaomi merosot dari 25 persen di 2018 menjadi 16,8 persen.

Demikian juga dengan Canalys yang menyebutkan Xiaomi mengalami pertumbuhan YoY minus 9 persen di Indonesia. Soal ini, Xiaomi tidak membenarkan maupun menyanggah laporan dari dua lembaga riset pasar tersebut.

Baca juga: IDC: Realme Masuk Lima Besar di Indonesia karena Xiaomi

"Kami tidak mau mengomentari cara periset karena mereka memiliki justifikasinya masing-masing,” ujar seorang juru bicara Xiaomi Indonesia saat ditemui awak media dalam acara Konferensi Pengembang Xiaomi (MIDC) di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Sang juru bicara yang tak mau disebutkan namanya itu menyebutkan bahwa, dalam beberapa kuartal terakhir, Xiaomi memang tengah melakukan perubahan internal untuk menentukan langkah bisnis.

Namun, pihak Xiaomi enggan menjelaskan lebih detail perubahan apa persisnya yang akan dilakukan dan apakah hal itu hanya berlaku di Indonesia atau secara global.

"Intinya, semuanya untuk meningkatkan efisiensi dan ujung-ujungnya membawa produk lebih banyak lagi," sambung sang juru bicara Xiaomi.

Baca juga: Mengamati Pergeseran Pasar Smartphone Indonesia di 2019

Menurut analis IDC Risky Febrian, selain adanya perubahan bisnis, penurunan kinerja ponsel Xiaomi di pasaran Indonesia juga dipengaruhi beberapa faktor lain.

Misalnya, kurang ketatnya Xiaomi dalam mengontrol harga terhadap produk populernya, seperti Redmi Note 7. Mi Fans juga mengeluhkan produk-produk tersebut sulit ditemui di gerai offline.

Agak berbeda dengan IDC dan Canalys, firma riset pasar lain, Counterpoint Research, justru menyebut pangsa pasar Xiaomi di Indonesia naik dari 19 persen pada kuartal kedua 2018 menjadi 21 persen pada periode yang sama tahun ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat