Peringatan Microsoft bagi Pengguna Windows XP dan 7

- Meski tergolong sebagai sistem operasi lawas, masih banyak pengguna yang setia menggunakan Windows XP.
Namun, ada risiko keamanan yang mengintai para pengguna sistem operasi tersebut, termasuk risiko eksploitasi celah keamanan Windows, seperti kasus WannaCry pada 2017 lalu.
Melihat besarnya risiko ini, baru-baru ini Microsoft memberi peringatan kepada pengguna OS Windows lawas, untuk segera melakukan pembaruan sistem keamanan. Peringatan tersebut diberikan guna terhindar dari potensi serangan virus dan malware yang semakin meluas.
Microsoft mengatakan bahwa mereka telah menambal celah keamanan pada layanan Remote Desktop yang ada di Windows XP, Windows 7, dan beberapa seri Windows Server.
Baca juga: Pahlawan Virus WannaCry Bebas dari Penjara
Celah tersebut ditambal agar pengguna terhindar dari serangan malware sejenis WannaCry yang dapat "menular" antar komputer.
Dikutip KompasTekno dari The Verge, Jumat (17/5/2019), untuk menambal celah keamanan ini, pengguna diwajibkan mengunduh pembaruan secara manual lewat halaman pembaruan Microsoft.
"Kerentanan keamanan ini bersifat pre-authentication dan tidak memerlukan adanya interaksi dengan pengguna. Sehingga malware yang mengeksploitasi celah ini dapat menyebar dari komputer ke komputer lain, sama seperti kasus WannaCry pada 2017 lalu," kata Director of Incident Response di Microsoft Security Response Center.
Microsoft menekankan bahwa sejatinya mereka belum menemukan tanda-tanda adanya eksploitasi yang muncul dari celah keamanan ini. Pembaruan yang dirilis ini adalah upaya pencegahan agar pengguna terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
Baca juga: Sudah Distop, Windows XP Diperbarui Lagi Gara-gara Virus WannaCry
Menurut Microsoft, pengguna Windows 8 dan Windows 10 boleh bernapas lebih lega karena kedua sistem operasi lebih aman dari serangan malware seperti WannaCry.
Pengguna Windows lawas pun disarankan agar tak hanya melakukan pembaruan sistem keamanan, tetapi juga memperbarui sistem operasi ke Windows yang terbaru.
Pada 2017 lalu, dunia sempat digemparkan dengan adanya serangan malware WannaCry yang menyerang para pengguna Windows. Malware tersebut "mengunci" laptop yang terinfeksi dan meminta tebusan 300 dollar AS agar untuk membuka kembali komputer yang terinfeksi.
Terkini Lainnya
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Ada Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming