Google Hapus 85 Aplikasi yang Menginfeksi 9 Juta Perangkat Android
- Google kembali bersih-bersih aplikasi Android bermasalah di toko aplikasinya. Kali ini, sebanyak 85 aplikasi diklaim telah dihapus Google dari Play Store karena menyimpan malware yang menginfeksi perangkat Android.
Aplikasi-aplikasi tersebut diketahui menyimpan malware berupa adware yang ditampilkan secara terus menerus ke layar smartphone pengguna Android.
Adware sangat menjengkelkan bagi pengguna smartphone karena mereka menampilkan iklan berupa banner atau pop-up yang memenuhi layar ponsel demi menghasilkan pundi-pundi bagi si pembuat.
Tak hanya menjengkelkan, adware yang telah menginfeksi perangkat dan terus-terusan menampilkan iklan, akan memenagruhi daya tahan baterai.
Beberapa aplikasi yang dihapus Google menyamar sebagai aplikasi game, streaming TV, dan simulator remote control yang sudah diunduh sembilan juta pengguna Android di seluruh dunia.
Para peneliti dari Trend Micro, sebuah perusahaan keamanan siber, menemukan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut bisa membombardir perangkat dengan iklan satu layar penuh secara berkala.
Iklan-iklan tersebut juga akan muncul ketika pengguna membuka kunci perangkat dengan mengawasi fungsi pembuka kunci layar ponsel.
Bahkan ketika pengguna sedang tidak berselancar di duni maya, aplikasi "abal-abal" tadi masih bisa menampilkan iklan. Mereka bersembunyi dan berjalan di background aplikasi perangkat yang terinfeksi adware.
Di antara 85 aplikasi tersebut, yang paling populer diunduh pengguna adalah Easy Universal TV Remote yang telah diunduh lebih dari lima juta kali sebelum akhirnya dihapus.
Bahkan, aplikasi ini mendapat rating bintang empat dari lebih 100.000 pengguna, meski pada kolom komentar diisi banyak keluhan, seperti dihimpun KompasTekno dari The Hack News, Sabtu (12/1/2019).
Aplikasi lain yang telah dihapus di antaranya Police Chase Extreme City 3D Game, Prado Parking City 3D Game, Moto Racing, Parking Game, TV WORLD, SPORT TV, A/C Air Conditioner Remote, Garage Door Remote Control, dan masih banyak lagi.
Trend Micro menemukan bahwa meski masing-masing aplikasi berasal dari pengembang yang berbeda dan memiliki sertifikat public key APK yang berbeda, tapi sebagian besar dibagikan dengan kode dan kadang nama yang mirip.
Baca juga: Malware Ini Bisa Merusak Smartphone Android Secara Fisik
Cara kerja Adware
Iklan akan muncul di luar kontrol pengguna, bisa muncul di setiap kali mengoperasikan ponsel, mengetuk, atau mengklik tombol aplikasi.
"Saat menutup iklan pertama, akan muncul tombol aksi seperti "mulai", "buka aplikasi", atau "berikutnya", serta iklan banner akan muncul di layar. Jika mengetuk tombol aksi, maka akan muncul iklan layar penuh lainnya," jelas Trend Micro.
Baca juga: Waspada, 22 Aplikasi Android Ini Menyedot Baterai dan Kuota Internet
Setelah pengguna keluar dari iklan layar penuh tadi, maka akan muncul lebih banyak tombol yang memberikan opsi aplikasi serupa. Tak hanya menyodorkan opsi aplikasi lain, iklan tombol tersebut juga mendorong pengguna untuk memberikan rating bintang lima di Gogole Play.
Terkini Lainnya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16