CEO Apple Tuding Qualcomm Sebar Hoaks
- Perseteruan antara Qualcomm dan Apple belum mereda, tapi malah makin memanas. Qualcomm memenangkan pengadilan di China dan Jerman untuk meminta Apple menarik produk iPhone lawas mereka yang dianggap melanggar paten Qualcomm.
Meski sempat berujar akan melakukan banding, namun belum ada kabar dari Apple untuk melakukan langkah hukum tersebut. Justru, serangan dilancarkan Apple di luar persidangan.
Dalam sebuah wawancara bersama CNBC, CEO Apple, Tim Cook menuding Qualcomm meyebar berita bohong alias hoaks. Cook mengatakan bahwa Qualcomm melakukan taktik kotor dengan menyewa sebuah perusahaan public relations (PR) bernama Definers Public Affairs, untuk menulis cerita bohong tentang Apple.
Pada November 2018 lalu, The New York Times menulis laporan bahwa mantan pegawai Definers mengungkap kerja sama antara Qualcomm dan Definers untuk membuat cerita bahwa Tim Cook adalah kandidat presiden yang ideal untuk AS pada 2020 mendatang.
Cerita itu lantas disebarluaskan, diduga untuk menggoyahkan hubungan baik Cook dan Presiden Trump yang dibangun Apple dengan susah payah.
Baca juga: Keinginan Bos Qualcomm untuk Damai Dimentahkan oleh Apple
"Mereka menyewa seseorang untuk menulis berita bohong dan menyebarkannya, hal ini harusnya menjadi rahasia bagi perusahaan. Bukan begini cara kerjanya," jelas Cook, dilansir KompasTekno dari CNBC, Rabu (9/1/2019).
Sekadar informasi, Definers menjadi perbincangan akhir-akhir ini karena diberitakan disewa oleh Facebook untuk menyebarkan kampanye hitam terhadap George Soros.
Kembali ke konflik Apple-Qualcomm, celah damai kedua perusahaan raksasa ini seakan sulit ditemukan. Beberapa waktu lalu, CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf sempat mengatakan bahwa perdamaian antara keduanya tinggal selangkah lagi. Tapi pernyataan itu segera ditepis Apple.
"Kami tidak pernah melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah dengan mereka sejak kalender kuartal ketiga tahun lalu. Jadi saya ragu darimana pemikiran itu berasal," tangkis Cook.
Cook juga mengatakan bahwa kampanye "no license, no chips" yang digaungkan Qualcomm adalah ilegal.
"Mereka memiliki keharusan untuk menawarkan portofolio paten mereka secara jujur, masuk akal, dan tanpa diskriminasi, tapi mereka tidak melakukannya. Mereka mematok biaya terlampau besar," ujar Cook.
Baca juga: Qualcomm Rogoh Rp 21 Triliun Agar iPhone Dilarang di Jerman
Qualcomm dan Apple telah bersengketa sejak beberapa tahun terakhir karena masalah paten. Menurut versi Apple, Qualcomm melakukan kecurangan dalam praktik lisensi paten.
Sebaliknya, menurut Qualcomm, Apple telah melanggar patennya sehingga menyeret konflik ini ke jalur hukum, di mana untuk sementara, Qualcomm menang besar. Apple dilarang menjual iPhone model lama yang dianggap menyalahi paten Qualcomm di China dan Jerman.
Terkini Lainnya
- 3 Game Gratis Epic Games, Ada Game Zombi "The Last Stand: Aftermath"
- Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula