Gara-gara Qualcomm, Apple Dilarang Jual iPhone di China
- Sengketa antara Apple dan Qualcomm sudah panas sejak 2017. Keduanya saling tuding seputar pelanggaran paten, kecurangan biaya lisensi, serta etika bisnis.
Lama berlarut-larut, kini Qualcomm boleh bernapas lega. Tuntutannya ke Apple atas pelanggaran dua paten dikabulkan Pengadilan Negeri di China.
Pengadilan menghukum Apple dengan melarang distribusi dan penjualan beberapa model iPhone di Negeri Tirai Bambu. Masing-masing model adalah iPhone 6S, iPhone 6S Plus, iPhone 7, iPhone 7 Plus, iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X.
Jejeran model iPhone tersebut, menurut Pengadilan Negeri China, terbukti melanggar paten Qualcomm, terkait mekanisme mengubah ukuran foto dan mengelola aplikasi pada layar sentuh.
Baca juga: Qualcomm Sebut Apple Masih Berutang Rp 106 Triliun
“Apple terus-terusan mengambil keuntungan dari kekayaan intelektual kami dan menolak memberi kompensasi,” kata General Counsel Qualcomm, Don Rosenberg, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (11/12/2018), dari VentureBeat.
Hingga kini Apple belum angkat bicara soal putusan Pengadilan Negeri China. Jika sang pabrikan Cupertino pasrah, hukumannya tentu akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan penjualan.
Pasalnya, China adalah negara dengan pangsa pasar terbesar. Jika ceruk tersebut tiba-tiba hilang, signifikansinya terhadap bisnis Apple tak bisa disepelekan.
Namun, Apple sebenarnya bisa mengakali pelanggaran paten yang dituduhkan kepadanya dengan merilis pembaruan software. Dengan begitu, Apple semestinya berhak melanjutkan penjualan iPhone 6S hingga iPhone X di China.
Qualcomm sebenarnya telah menuntut Apple dengan pelanggaran paten serupa ke regulator di Amerika Serikat. Tak sama dengan China, hukum di Negeri Paman Sam tak mengabulkan tuntutan tersebut.
Selain kasus pelanggaran paten ini, masih ada beberapa kasus saling tuding antara Apple dan Qualcomm yang masih berjalan di pengadilan. Kita tunggu saja bagaimana ujung pertikaian dua raksasa teknologi ini.
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia