Denda Kasus Monopoli Google Bisa Pecahkan Rekor

- Denda pada kasus monopoli Android yang dihadapi oleh Google diperkirakan bakal memecahkan rekor di Uni Eropa. Nilai denda tersebut ditaksir melebihi dengan yang pernah dibayarkan Google pada tahun lalu.
Adapun denda yang pernah dibayarkan mencapai 2,1 miliar poundsterling atau setara Rp 39,9 triliun, dan terkait dengan kecurangan raksasa internet itu dalam memprioritaskan kemunculan layanan toko online miliknya di mesin pencari.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Gadgets Now, Rabu (18/7/2018), denda maksimal yang bisa dijatuhkan atas masalah monopoli Android ini maksimal 10 persen dari pendapatan tahunan Alphabet, induk usaha Google. Nilai pendapatan tahuna tersebut berkisar di angka 8,4 miliar poundsterling atau setara Rp 159,8 triliun.
Namun pengadilan belum tentu memaksimalkan batasan denda tersebut. Kemungkinan terbesarnya adalah denda yang dipicu masalah monopoli Android ini ditaksir bakal melebihi 2,1 miliar poundsterling.
Baca juga: Dianggap Monopoli, Google Bayar Denda Rp 104 Miliar
Sebelumnya, Eurpean Commission’s Competition Chief, Margrethe Vestager telah melakukan investigasi selama tiga tahun. Investigasi itu dilakukan atas surat keberatan para produsen smartphone mengenai paksaan untuk memasang aplikasi buatan Google.
Sistem operasi Android sendiri diberikan pada para produsen smartphone tanpa biaya apapun. Namun sebagai gantinya, Google mengikat para produsen itu dengan perjanjian eksklusif yang memaksa mereka memesang aplikasi Chrome serta Google Search.
Penggugat mengklaim bahwa tindakan itu merupakan penyalahgunaan wewenang yang membuat aplikasi Android Google menguasai 74 persen pasar smartphone Eropra. Efeknya juga disebut-sebut mematikan potensi pertumbuhan mesin pencari serta browser pesaing.
Di sisi lain, Google berkeras bahwa perjanjian eksklusif tersebut membuat Android bisa tetap diperoleh gratis, dan membantu produsen melawan Apple.
Terkini Lainnya
- Antisipasi Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming