Modus Baru Facebook, Sebut Media Sosial Malah Bikin Orang Kesepian

- Facebok baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Perusahaan rancangan Mark Zuckerberg membeberkan sisi baik dan buruk penggunaan media sosial.
Hal ini terbilang mengejutkan, mengingat Facebook adalah media sosial terbesar saat ini dengan dua miliar pengguna aktif harian.
Pernyataan tersebut dirilis Facebook dalam sebuah artikel berjudul “Hard Question: Is Spending Time on Social Media Bad for US” yang diunggah ke situs Newsroom Facebook. Menurut Facebook, baik-buruk media sosial tergantung penggunanya.
Mengutip kata-kata psikolog bernama Sherry Turkle, Facebook mengakui smartphone dan layanan-layanan yang tersemat di dalamnya mendefinisikan kembali hubungan antar-manusia yang membuat satu sama lain merasa kesepian.
“Psikolog lain bernama Jean Twenge mengatakan peningkatan depresi pada remaja disebabkan penggunaan teknologi,” Facebook menjelaskan.
Namun di tengah-tengah pengakuan tersebut, Facebook menyisipkan pesan inti dari artikelnya. Ia mengatakan, media sosial bisa menjadi momok bagi masyarakat modern jika digunakan secara pasif.
Baca juga: Facebook Rilis Fitur Unfollow Teman Selama 30 Hari
“Membaca (linimasa) tapi tak berinteraksi dengan orang lain (di media sosial) membuat pengguna merasa buruk,” kata tim Facebook.
“Berhubungan dengan konten di media sosial, seperti berbagi pesan, mengunggah dan mengomentari unggahan teman, sesungguhnya membuat orang merasa lebih baik,” begitu sambungnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Newsroom Facebook, Senin (18/12/2017).
Intinya, baik-buruk media sosial dikatakan tergantung sang pengguna. Jika hanya berperan sebagai silent reader, maka akan kesepian. Sebaliknya, jika aktif berinteraksi maka media sosial bisa menjadi alat penghubung paling efektif.
Artikel yang diunggah Facebook bisa dibilang memiliki twist. Awalnya artikel mengakui keburukan media sosial, lantas pada akhirnya memberikan solusi untuk lebih aktif menggunakan media sosial.
Beberapa hari sebelumnya, Chamath Palihapitiya yang merupakan mantan Vice President User Growth Facebook, mengaku merasa bersalah telah membantu pengembangan media sosial tersebut. Ia mengatakan media sosial adalah alat pemecah belah masyarakat.
Lebih duluan dari itu, Mantan Product Manager Facebook, Antonio Garcia-Martinez, bahkan menuliskan buku khusus bertajuk "Chaos Monkeys". Isinya soal kritik-kritik sosial yang menyerang Facebook.
Pada November 2017 lalu, investor awal Facebook, Sean Parker, juga melontarkan pendapatnya. Menurut dia, Facebook telah mengeksploitasi kelemahan dalam psikologi manusia.
Apa pun dampak buruknya, agaknya masyarakat modern sudah terlanjur tergantung dengan raksasa media sosial tersebut. Tak hanya Facebook, tetapi juga layanan-layanan di bawah naungannya, seperti Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Baca juga: Eks Boss Facebook: Saya Bersalah Ciptakan Pemecah Belah Masyarakat
Terkini Lainnya
- Cara Beli eSIM Telkomsel dan Daftar Harganya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- OpenAI Rilis GPT-4.1, Bisa Bantu Coding yang Lebih Panjang
- Kabar Kurang Baik dari Samsung soal Update One UI 7
- Canva Rilis Fitur Baru Berbasis AI, Bisa Buat Coding hingga Bikin Gambar
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- 5 Besar Vendor Smartphone Global Awal 2025 Versi Counterpoint
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Samsung Rilis Duo Perangkat Tangguh, Smartphone XCover7 Pro dan Tab Active5 Pro
- Antisipasi Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar