cpu-data.info

Di Balik Layar “Balon Internet” Google Loon

Balon internet Google.
Lihat Foto

- Project Loon adalah salah satu proyek Google untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi yang terpencil dengan wahana balon yang berperan layaknya satelit.

Balon-balon yang digunakan dalam proyek ini terbang dengan menggunakan tenaga surya. Project Loon berencana memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon.

Proyek Loon diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional.

Bagaimana Google menyiapkan balon dalam Project Loon? Sebuah video behind the scene yang baru-baru ini dirilis oleh Google memberikan sedikit gambaran mengenai hal tersebut.

Sebagaimana dirangkum Kompas Tekno dari Engadget, Minggu (19/4/2015), video yang bersangkutan antara lain memperlihatkan perkembangan proses pembuatan balon.

Disebutkan bahwa Google telah berhasil memangkas waktu pembuatan balon dari beberapa hari hingga bisa diselesaikan dalam hitungan jam. Masing-masing balon itu bisa bertahan di stratosfer hingga 100 hari.

Salah satu balon Google beberapa waktu lalu pernah terdeteksi melintas di atas wilayah Indonesia.

Dalam menyediakan koneksi internet, Google bekerja sama dengan operator setempat yang memiliki jaringan LTE, misalnya di New Zealand.

Balon udara Google yang digunakan dalam Project Loon telah mulai diuji sejak Juni 2013 lalu. Saat itu, ada sekitar 30 balon yang diluncurkan dari Selandia Baru dan memancarkan sinyal internet ke sejumlah penguji.

Semenjak itu, Google juga telah mengujicoba balon Project Loon di sejumlah negara lain, seperti Brazil pada Mei 2014 dan Australia pada Desember 2014.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat