Ini Bukti Lintasan Balon Udara Google di Indonesia
— Balon udara Google yang digunakan dalam proyek "Project Loon" pagi ini terbang di wilayah udara Indonesia. Lintasan balon udara Google tersebut bisa dilihat melalui aplikasi Flightradar 24.
Pada Jumat (11/7/2014), sekitar pukul 09.30 pagi, aplikasi Flightradar 24 mendeteksi balon Google yang terbang di sebelah ujung selatan Pulau Sumatera, di atas area sekitar Bandar Lampung. Balon tersebut terbang bergerak ke arah timur.
Dari data yang ditampilkan oleh Flightradar 24, balon udara Google tersebut terbang di ketinggian 60.000 kaki (18.000 meter), dengan kecepatan rata-rata sekitar 10 knots. Ketinggian jelajah balon tersebut dipastikan tidak akan mengganggu arus lalu lintas udara karena ketinggian jelajah maksimum pesawat udara komersial biasanya antara 35.000 kaki dan 40.000 kaki (10.000 meter).
Aplikasi Flightradar 24 sendiri saat ini tersedia di Google Play Store dan Apple App Store, dan bisa dipasang di perangkat Android dan iOS.
Project Loon adalah salah satu proyek Google untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi yang terpencil dengan wahana balon yang berperan layaknya satelit. Balon ini terbang dengan menggunakan tenaga surya.
Project Loon akan memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon. Proyek ini diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional.
Balon udara Google yang digunakan dalam Project Loon telah memulai pengujiannya sejak Juni 2013 lalu. Saat itu ada sekitar 30 balon yang diluncurkan dari Selandia Baru dan memancarkan sinyal internet ke sejumlah tester.
"Sejak meluncurkan Project Loon di Selandia Baru tahun lalu, kami terus melakukan uji terbang untuk mengembangkan teknologi," tulis Google dalam sebuah pernyataan.
Ke depannya, Project Loon akan terus dikembangkan lebih luas lagi dengan tujuan akhir membentuk "cincin" yang melingkari Bumi sehingga koneksi internet yang diterima di darat tidak terputus.
Namun, karena minimnya informasi, tak semua orang mengetahui apa itu Project Loon sehingga justru malah menimbulkan kepanikan. Seperti yang terjadi pada Juni 2014 lalu di Selandia Baru, saat balon udara Google ditarik ke daratan dan membuat panik warga sekitar.
Terkini Lainnya
- Smartwatch Huawei Watch GT 5 dan GT 5 Pro Resmi, Diklaim Lebih Akurat Pantau Kesehatan
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro Plus 5G di Indonesia
- 3 Game Gratis Epic Games, Ada Game Zombi "The Last Stand: Aftermath"
- Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun