Kisah dan Mitos di Balik Logo Apple
Wozniak lalu mengusulkan nama “Enterprise Computers.”
“Tidak,” Jobs tak suka nama itu, dia sangat menolak. “Tidak boleh berbau StarTrek.” Ia memacu laju mobil yang sedang dikendarai, mengancam akan menabrakannya ke pohon jika sampai nama itu dipakai.
“Baiklah… baiklah… Pelan-pelan,” pinta Wozniak.
Jobs melambatkan laju mobil. Ia menegaskan perusahaan itu butuh nama yang saat seseorang melihatnya, dia ingin membeli produknya. Hening sejenak, dan… terlontar lah nama “Apple.”
Wozniak terkejut. “Apple? Seperti buah?”
“Buah dari kreasi, Apple. Itu sederhana, tapi kuat.”
Demikianlah salah satu adegan di film "Jobs," di mana kedua pendiri Apple itu berdebat untuk memilih nama perusahaan. Nama itu disepakati Jobs dan Wozniak saat keduanya dalam perjalanan menghadiri Homebrew Computer Club, yang kala itu digelar di Stanford University, dan dihadiri para ahli komputer di California, AS. Di sana lah, Wozniak mempresentasikan konsep komputer buatannya.
Dalam sebuah jumpa pers tahun 1981, ada pertanyaan dari jurnalis tentang mengapa Jobs memilih nama Apple. Untuk pertanyaan ini ia menjawab, “Saya suka apel dan suka memakannya. Tapi gagasan utama di balik Apple adalah membawa kesederhanaan kepada masyarakat, dengan cara yang paling canggih, dan itu saja, tidak ada yang lain.”
Meskipun mengusung nama Apple, namun logo pertama perusahaan sama sekali tidak menggambarkan bentuk fisik buah apel.
Logo dengan warna hitam putih itu menggambarkan Sir Isaac Newton sedang duduk di bawah pohon apel, lengkap dengan latar belakang yang indah. Di atas Newton, ada buah apel yang dikelilingi cahaya putih, terjatuh, dan seakan memberi inspirasi kepadanya tentang hukum gravitasi.
Semua elemen gambar itu dibingkai dengan garis tipis, yang di dalamnya terdapat teks,
“Newton… A mind forever voyaging through strange seas of thought… alone.” Ada pula hiasan banner bertuliskan Apple Computer Co., yang melilit bingkai tersebut.
Akan tetapi, pemakaian logo ini tak bertahan lama.
Jobs, yang mengambil banyak peran di Apple untuk urusan desain, memutuskan untuk menjelajahi sesuatu yang baru untuk logo, sesuatu yang berbeda. Logo pertama dinilai sulit digunakan untuk mereproduksi gambar dalam ukuran kecil, dan logo itu dinilai tidak harmonis dengan komputer Apple yang terkesan modern.
Terkini Lainnya
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?
- Profil IShowSpeed, YouTuber Kenamaan yang Kunjungi Indonesia dan Pecahkan Rekor