cpu-data.info

Ternyata Ini Alasan Apple Hapus iPhone "SE" dan Jadi Lebih Mahal

Ilustrasi iPhone 16e dengan huruf e di atasnya.
Lihat Foto

- iPhone 16e yang dirilis Apple pada 19 Februari lalu menandai berakhirnya lini "iPhone SE". iPhone 16e sendiri merupakan lini iPhone murah buatan Apple. Biasanya Apple menamai iPhone murah mereka dengan embel-embel "SE".

Keputusan ini menimbulkan perbincangan di dunia maya, terutama terkait dengan harga iPhone 16e yang lebih mahal dibandingkan model iPhone kelas menengah sebelumnya.

Sebagai perbandingan, iPhone 16e dibanderol dengan harga paling murah 599 dollar AS atau sekitar Rp 9,8 juta. Sementara iPhone SE terakhir yang dirilis 2022 lalu dibanderol dengan harga termurah 429 dollar AS atau sekitar Rp 7 jutaan.

Menurut laporan jurnalis teknologi yang kerap memberi bocoran iPhone dengan akurat, Mark Gurman, alasan utama di balik dihapusnya iPhone SE adalah demi melindungi margin keuntungan Apple.

Apple mengubah penamaan menjadi iPhone 16e agar lebih mudah dikategorikan sebagai salah satu keluarga dari iPhone 16 series.

Baca juga: Bocoran Harga iPhone Lipat Pertama, Meluncur Tahun Depan?

Strategi Apple menjaga profitabilitas

Gurman menyebutkan bahwa Apple menetapkan harga iPhone 16e mulai dari 599 dollar AS untuk mengkompensasi potensi penurunan margin keuntungan akibat lesunya penjualan iPhone 16.

Meskipun iPhone merupakan produk unggulan Apple, seri iPhone 16 dinilai kurang menarik karena beberapa fitur. Terutama fitur kecerdasan buatan (AI) yang belum tersedia saat peluncuran.

Salah satu fitur utama yang dipasarkan adalah Apple Intelligence. Namun, fitur ini tidak tersedia saat peluncuran dan terus mengalami penundaan.

Bahkan, salah satu fitur yang paling dinanti seperti "Personal Siri" diperkirakan baru akan hadir pada 2027. Keterlambatan ini bisa menimbulkan kekecewaan di kalangan pengguna dan berdampak pada daya tarik iPhone 16 di pasaran.

Situasi pasar China

Penjualan iPhone 16 juga menghadapi tantangan besar di China.

Selain belum mendapatkan akses ke Apple Intelligence, ketegangan politik, serta meningkatnya popularitas merek lokal seperti Huawei dan Xiaomi turut berkontribusi terhadap penurunan pangsa pasar Apple di negara tersebut.

Kemudian di Uni Eropa, Apple juga harus menghadapi regulasi ketat yang mengharuskan mereka membuka akses untuk sideloading aplikasi dan sistem pembayaran pihak ketiga.

Keputusan Apple untuk mengganti iPhone SE dengan iPhone 16e dinilai kurang menguntungkan bagi konsumen, dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Selasa (11/3/2025).

Baca juga: iPhone 16 Kurang Satu Syarat Lagi Bisa Dijual di Indonesia

Sebelumnya, iPhone SE dikenal sebagai alternatif terjangkau bagi pengguna yang ingin masuk ke dalam ekosistem Apple tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Dengan menghilangkan model ini dan menaikkan harga iPhone 16e hingga 170 dollar AS lebih mahal, Apple dinilai membebankan tanggung jawab menjaga margin keuntungan kepada konsumen.

Sebagian pengamat menyarankan agar Apple tetap mempertahankan iPhone SE dengan beberapa penyesuaian, seperti mengurangi fitur AI yang belum matang, menggunakan kamera yang lebih murah, dan menyesuaikan harga agar lebih terjangkau.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat