Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan

- Perusahaan penyedia solusi jaringan dan keamanan siber, Cisco, resmi meluncurkan Cisco AI Defense.
Cisco AI Defense merupakan solusi keamanan yang dirancang untuk melindungi pengembangan dan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) di perusahaan.
Di tengah masifnya adopsi AI, perusahaan menghadapi risiko baru, termasuk penyalahgunaan AI, kebocoran data, dan ancaman siber canggih, yang tidak dapat ditangani oleh sistem keamanan konvensional.
Baca juga: Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
“Pengadopsian AI membuat perusahaan-perusahaan menghadapi risiko-risiko baru yang tidak bisa diatasi oleh solusi keamanan siber tradisional,” kata Kent Noyes, Global Head of AI & Cyber Innovation, World Wide Technology.
Sementara itu, Jeetu Patel, Executive Vice President dan Chief Product Officer Cisco, mengatakan, perusahaan harus mulai serius soal ancaman yang ditimbulkan akibat implementasi AI.
“Para pemimpin bisnis dan teknologi tidak bisa mengorbankan keamanan demi memperoleh kecepatan ketika memanfaatkan AI,” kata Patel, dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Jumat (21/2/2025).
Baca juga: Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
Patel mengklaim, Cisco AI Defense terintegrasi dalam jaringan dan dirancang untuk mendeteksi serta melindungi dari ancaman saat mengembangkan atau mengakses aplikasi AI tanpa mengorbankan aspek penting lainnya.
Cisco mengatakan, masih banyak perusahaan yang belum sepenuhnya siap menghadapi ancaman yang ditimbulkan dari transformasi AI.
Berdasarkan laporan 2024 AI Readiness Index, hanya 40 persen responden di Indonesia yang merasa siap mendeteksi dan mencegah ancaman yang ditimbulkan oleh AI.
Baca juga: Cisco PHK 5.000 Karyawan, Ingin Fokus ke AI dan Keamanan Siber
Padahal, tantangannya cukup baru dan kompleks. Sebab, aplikasi AI bersifat multi-model dan berbasis multi-cloud, sehingga rentan terhadap berbagai ancaman di tingkat model maupun aplikasi.
Apabila terjadi serangan keamanan, tanggung jawabnya berada di beberapa pemilik yang berbeda, termasuk pengembang, pengguna, dan vendor.
Ketika perusahaan-perusahaan mulai menggunakan data di luar data publik dan mulai melatih model-model AI dengan menggunakan data yang dimiliki oleh satu pihak tertentu (proprietary), risikonya akan semakin besar.
Baca juga: Banyak Hacker Pakai AI untuk Serang Sistem, Cisco Punya Penawarnya
Fitur Cisco AI Defense
Cisco AI Defense hadir dengan beberapa fitur utama untuk memastikan keamanan AI di perusahaan. Berikut fitur Cisco AI Defense:
- Deteksi AI Shadow: Mengidentifikasi aplikasi AI yang digunakan di seluruh cloud publik dan privat, termasuk aplikasi yang tidak resmi.
- Validasi model AI: Menggunakan pengujian otomatis untuk mendeteksi ratusan potensi masalah keamanan dan memberikan rekomendasi pengamanan.
- Keamanan runtime: Menyediakan perlindungan berkelanjutan terhadap ancaman seperti prompt injection, serangan DDoS, dan kebocoran data sensitif.
- Visibilitas dan kontrol akses: Memungkinkan tim keamanan IT untuk membatasi akses karyawan ke aplikasi AI yang tidak disetujui.
- Perlindungan data dan ancaman: Pengamanan berkelanjutan dari ancaman serta kehilangan data yang bersifat rahasia sekaligus memastikan kepatuhan.
Baca juga: Cisco Pamer Solusi Keamanan Berbasis AI di Jakarta, Ada ChatBot Penjaga Jaringan
Cisco mengatakan, AI Defense mengoptimalkan model pembelajaran mesin (machine learning) mereka sendiri untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman AI yang terus berkembang. Pendeteksian ini didasarkan pada data dari Cisco Talos, yakni tim intelijen ancaman siber dari Cisco.
Cisco menyebut, nantinya para pelanggan Splunk yang menggunakan AI Defense akan menerima peringatan disertai dengan konteks dari seluruh ekosistem.
Adapun Splunk adalah perusahaan software yang diakuisisi Cisco tahun 2024 lalu. Mirip dengan Cisco, Splunk menawarkan solusi untuk pemantauan, analisis, dan keamanan data dalam skala besar.
Baca juga: Cisco Bangun Pusat Data Security Cloud di Indonesia
Solusi ini juga terintegrasi dengan Security Cloud dari Cisco, memungkinkan pengelolaan keamanan AI di tingkat jaringan dengan visibilitas dan kontrol yang lebih luas.
Cisco AI Defense akan tersedia mulai Maret 2025 untuk mendukung perusahaan dalam menjaga keamanan transformasi AI mereka.
Terkini Lainnya
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Lagu "Bayar Bayar Bayar" Band Sukatani Menghilang dari Spotify dkk
- Menjajal Huawei MatePad Pro 13.2, Tablet Tipis yang Siap Rilis di Indonesia
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menjajal Huawei MatePad Pro 13.2, Tablet Tipis yang Siap Rilis di Indonesia
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia