cpu-data.info

xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek

Logo xAI.
Lihat Foto

- xAI, perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Elon Musk, xAI, mengenalkan chatbot AI Grok 3. Model AI terbaru dari xAI ini menjadi penerus Grok 2 yang sudah dirilis 2024 lalu.

Pendiri xAI, Elon Musk dalam acara peluncuran mengungkapkan kemampuan Grok 3 lebih baik dalam menjawab soal matematika, sains, dan memiliki skor benchmark lebih tinggi daripada model AI Gemini milik Google, GPT-4o milik OpenAI, Claude 3.5 milik Anthropic, hingga V3 milik DeepSeek China.

xAI dilaporkan menggunakan data center (pusat data) di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat (AS) yang ditenagai sekitar 200.000 unit GPU untuk melatih model chatbot Grok 3.

Baca juga: AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone

Musk mengeklaim kemampuan model AI teranyarnya memiliki kemampuan komputasi 10x lebih baik daripada Grok 2.

Selain itu, model Grok 3 juga menggunakan dataset pelatihan yang diperluas hingga mampu menyusun pengajuan untuk kasus pengadilan serta menyelesaikan tugas kompleks lainnya.

Ilustrasi Grok 3, model AI terbaru yang dirilis perusahaan AI milik Elon MuskMashable Ilustrasi Grok 3, model AI terbaru yang dirilis perusahaan AI milik Elon Musk

“Grok 3 lebih unggul daripada Grok 2. (Ini adalah) AI yang (dapat) mencari kebenaran secara maksimal, meski kebenaran tersebut terkadang dianggap bertentangan dengan apa yang dipandang benar secara politis,” ujar Musk dalam acara siaran langsung, Senin (17/2/2025) waktu AS.

Sejatinya, Grok merupakan chatbot milik xAI yang mampu menjawab sejumlah pertanyaan seperti ChatGPT ataupun Gemini. Grok juga mampu menganalisis dan menjawab pertanyaan menggunakan gambar.

xAI kembangkan Grok 3 sejak 2024

Grok 3 sudah dikembangkan selama beberapa bulan, dan sempat dilaporkan akan dirilis 2024 lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Rabu (19/2/2025). Akan tetapi, perilisannya baru terwujud di awal tahun 2025.

Untuk mengejar “ketertinggalan” tadi, xAI menghadirkan dua model sekaligus, yakni Grok 3 Reasoning dan Grok 3 Mini yang merupakan anggota keluarga dari model Grok 3.

Kedua model tersebut hadir dengan sejumlah fitur baru yang diklaim dapat bersaing dengan kompetitor. Sejumlah fitur unggulan tersebut diberi nama “Think” dan “Big Brain”.

Baca juga: Pengguna X Twitter di Indonesia Sudah Bisa Coba Grok, Chatbot AI yang Lebih Humoris

Mode “Think” menjadi fitur unggulan karena memungkinkan chatbot menjawab pertanyaan dengan kata kunci (kueri) kompleks, sedangkan mode “Big Brain” dirancang untuk menjawab soal penalaran yang memerlukan komputasi tambahan.

Hasil pengujian Grok 3 ketika dibandingkan dengan model AI kompetitor, seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkkxAI Hasil pengujian Grok 3 ketika dibandingkan dengan model AI kompetitor, seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkk

Dalam beberapa pengujian dengan beberapa model AI kompetitor, Grok 3 mampu melampaui skor GPT-4o untuk kategori AIME dan GPQA.

AIME merupakan pengujian menjawab soal matematika, sedangkan GPQA merupakan model yang dilatih menjawab soal ilmu fisika level PhD, hingga masalah biologi dan kimia.

Menurut Musk, beberapa model penalaran “dikaburkan” dalam aplikasi Grok untuk mencegah distilasi. Distilasi merupakan metode yang umum digunakan para pengembang model AI, guna mengekstraksi pengetahuan dari model lain.

Dalam kasus ini, chatbot DeepSeek asal China sempat dituduh melakukan distilasi dari model OpenAI untuk mengembangkan modelnya sendiri.

Hasil pengujian untuk soal AIME (soal matematika) untuk model Grok 3, ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkkxAI Hasil pengujian untuk soal AIME (soal matematika) untuk model Grok 3, ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkk

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat