Bertambah 4 Negara Larang DeepSeek, Alasannya Beragam

- DeepSeek, kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) asal China, semakin mendapat sorotan global. Beberapa negara kini melarang penggunaan DeepSeek karena dianggap berisiko terhadap keamanan data pengguna.
Sejak dirilis Januari 2025, DeepSeek kian populer. Aplikasi versi mobile-nya bahkan menduduki peringkat teratas sebagai aplikasi paling banyak diunduh di App Store dan Google Play Store di wilayah Amerika Serikat (AS).
Pada dasarnya, DeepSeek tidak jauh berbeda dengan chatbot AI lainnya. Sebut saja ChatGPT dari OpenAI, Gemini dari Google, atau Claude dari Anthropic.
Baca juga: Inikah Tanda Teknologi AI Sudah Jenuh?
AI tersebut dirancang untuk memahami serta merespons berbagai perintah penggunanya. Namun, DeepSeek diklaim jauh lebih 'pintar' dibandingkan para pesaingnya, dan biaya berlangganannya juga lebih murah.
Melalui teknologi kecerdasan buatan tingkat tinggi, model ini mampu mengolah informasi dengan lebih cepat dan efisien. Namun, di balik kemampuannya yang mengesankan, muncul kekhawatiran terkait cara AI ini mengelola data si pengguna.
DeepSeek disebut mampu mengumpulkan berbagai informasi sensitif. Mulai dari alamat IP, riwayat percakapan, file yang diunggah, sampai aktivitas keyboard pengguna.
Baca juga: Bukti ChatGPT Mulai Ditinggalkan, Digantikan DeepSeek
Menurut laporan yang dikutip dari Gizchina, data-data tersebut disimpan di server yang beroperasi di bawah regulasi pemerintahan China.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran global terkait potensi pengawasan tanpa izin dan meningkatnya risiko kebocoran data.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno, sejumlah negara pun mulai mengambil langkah tegas untuk membatasi bahkan melarang penggunaan DeepSeek. Berikut daftar beberapa negara yang melarang penggunaan aplikasi AI DeepSeek.
Baca juga: Ramai-ramai Melarang AI Buatan China DeepSeek, Ini Daftarnya
Daftar negara yang melarang DeepSeek
1. Taiwan
Kementerian Urusan Digital Taiwan mengumumkan larangan penggunaan DeepSeek di badan pemerintahan dan sektor infrastruktur. Keputusan ini diambil untuk melindungi privasi data serta keamanan informasi negara.
Pemerintah Taiwan khawatir bahwa DeepSeek dapat mengakses dan mentransfer data sensitif ke server di China, yang beroperasi di bawah regulasi pemerintah setempat.
2. Italia
Italia menjadi salah satu negara pertama yang melarang penggunaan DeepSeek. Badan Perlindungan Data Italia, Garante, secara resmi langsung memblokir aplikasi ini setelah mengetahui ada risiko serius terkait keamanan privasi pengguna.
Baca juga: Pengakuan Bos ChatGPT, Salah Langkah dan Akan Ikuti Jejak DeepSeek
DeepSeek dianggap tidak memenuhi standar perlindungan data Uni Eropa (GDPR), terutama dalam hal transparansi dan pengelolaan data pengguna.
Larangan ini menegaskan komitmen Italia dalam menjaga keamanan informasi warganya dari potensi penyalahgunaan AI.
3. Amerika Serikat
Sejumlah lembaga dan badan pemerintahan di Amerika Serikat turut melarang dan membatasi anggotanya dalam penggunaan DeepSeek.
Baca juga: CEO Telegram Tak Heran AI DeepSeek Buatan China Kalahkan AS
Terkini Lainnya
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- 5 Merek Tablet Teratas Dunia 2024 Versi Canalys
- Elon Musk Tegaskan soal Pembelian TikTok
- Akuisisi Rebellion Esports, Tim E-sports CS2 dan Dota 2 Natus Vincere Resmi Masuk MPL Indonesia
- Emoji Sendok Disensor di AS lantaran Elon Musk
- Game "Football Manager 25" Batal Dirilis, Ini Alasannya