Pengakuan Bos ChatGPT, Salah Langkah dan Akan Ikuti Jejak DeepSeek

- Induk ChatGPT, OpenAI tengah menghadapi tekanan besar dalam persaingan kecerdasan buatan (AI), terutama dari perusahaan AI asal Tiongkok seperti DeepSeek.
Dalam sesi AMA (Ask Me Anything) di Reddit baru-baru ini, CEO OpenAI, Sam Altman mengakui bahwa OpenAI berada di "sisi sejarah yang salah" dalam hal keterbukaan teknologi.
OpenAI sebelumnya memiliki beberapa model open source, tetapi kini lebih mengutamakan pendekatan tertutup dan berbasis hak milik.
OpenAI beralasan bahwa model mereka tetap tertutup untuk mencegah penyalahgunaan dan pencurian data oleh pesaing. Namun, tren industri semakin condong ke arah keterbukaan (open source).
Altman pun kini menganggap OpenAI berada di "sisi sejarah yang salah" karena perusahaan selama ini lebih memilih pendekatan AI yang tertutup dan berbayar.
Baca juga: OpenAI Rilis Agen AI Deep Research, Bisa Bikin Laporan dan Riset Mendalam
Strategi OpenAI ini berbeda dengan salah satu model AI dari DeepSeek, yakni DeepSeek R1 yang viral belakangan ini. Model DeepSeek R1 yang hadir sebagai model AI open source dinilai berhasil menghasilkan model AI penalaran yang kompetitif dengan biaya lebih rendah, menantang dominasi OpenAI.
Selain DeepSeek, model AI Llama dari Meta juga hadir sebagai open source. Dengan keterbukaan teknologi, DeepSeek dan Meta memungkinkan lebih banyak pengembang dan perusahaan untuk berinovasi di atas model yang sudah ada.
Transparansi dalam pengembangan AI ini dianggap lebih demokratis dan mendorong perkembangan teknologi yang lebih cepat.
Hal ini berbeda dengan pendekatan tertutup OpenAI, yang justru dapat membatasi kolaborasi komunitas dan dapat memperlambat kemajuan AI secara keseluruhan.
Altman mengakui bahwa OpenAI mungkin perlu mengeksplorasi strategi open source yang berbeda untuk tetap relevan dan bersaing dengan model AI lainnya yang lebih terbuka.
Baca juga: 17 Fakta DeepSeek, AI China Cerdas nan Murah yang Bikin ChatGPT Ketar-ketir

"Ya, kami sedang berdiskusi. Saya pribadi berpikir kami telah berada di sisi sejarah yang salah di sini dan perlu mencari tahu strategi open source yang berbeda. Namun, ini bukan prioritas utama kami saat ini," kata Altman.
Bobot model adalah bagian dari jaringan saraf AI yang menentukan bagaimana model memproses informasi dan menghasilkan output.
Bobot ini adalah parameter yang telah dilatih menggunakan data dalam jumlah besar untuk menyempurnakan kemampuan model dalam memahami dan menjawab pertanyaan.
Dalam model AI open source, bobot ini tersedia untuk publik, memungkinkan pengembang lain untuk menggunakannya, menyesuaikannya, atau meningkatkannya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Terkini Lainnya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Pengguna LinkedIn di Indonesia Tembus 32 Juta
- Cara Daftar Pangkalan Elpiji 3 Kg secara Online dengan Mudah
- Tabel Spesifikasi Harga Xiaomi Redmi Note 14 4G, Mulai Rp 2,4 Juta
- OpenAI Rilis Agen AI Deep Research, Bisa Bikin Laporan dan Riset Mendalam
- Google Rilis AI Gemini 2.0 Flash di Aplikasi Seluler, Gratis