Perintah Trump, Google Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

- Google Maps telah memperbarui nama Teluk Meksiko (Gulf of Mexico) menjadi Teluk Amerika (Gulf of America), bagi pengguna di Amerika Serikat, menyusul perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump.
Perubahan ini dilakukan Google setelah Sistem Informasi Nama Geografis AS (U.S. Geographic Names Information System) secara resmi memperbarui nama tersebut.
"Seperti yang telah kami umumkan dua minggu yang lalu dan konsisten dengan praktik yang telah kami lakukan sejak lama, kami telah mulai meluncurkan perubahan untuk merefleksikan pembaruan ini," tulis Google di blog resminya, dikutip KompasTekno, Selasa (11/2/2025).
Baca juga: Keputusan Kontroversial Trump yang Bikin Bill Gates Geram
Untuk pengguna Google Maps di Meksiko, perairan tersebut akan tetap diberi label Teluk Meksiko. Di wilayah lain, termasuk di Indonesia, Google Maps akan menampilkan kedua nama tersebut: Teluk Meksiko (Teluk Amerika).
Google menentukan nama mana yang akan ditampilkan berdasarkan data lokasi pengguna dari sistem operasi, kartu SIM, dan informasi jaringan perangkat mereka.
Penggantian nama ini mengikuti perintah eksekutif Presiden Trump yang berjudul ""Restoring Names That Honor American Greatness", atau Memulihkan Nama-nama yang Menghormati Kebesaran Amerika.
Aturan yang setingkat Instruksi Presiden ini juga mencakup penggantian nama puncak tertinggi di Amerika Utara, dari Denali menjadi Mount McKinley. Perintah ini menekankan pada penghormatan terhadap tokoh-tokoh sejarah dan landmark Amerika.
Baca juga: Bos-bos Teknologi Nyawer Trump, Siapa Paling Banyak?
Belum jelas apakah layanan pemetaan lain seperti Apple Maps, OpenStreetMap, atau peta resmi pemerintah akan mengikuti perubahan nama ini.
Memicu perdebatan
Keputusan penggantian nama Gulf of Mexico menjadi Gulf of America sebelumnya telah memicu perdebatan internasional.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum telah menyatakan bahwa Meksiko dan masyarakat internasional akan terus mengakui nama aslinya, yaitu Teluk Meksiko (Gulf of Mexico). Dia juga menyebutkan rencana untuk mengirim surat kepada Google untuk mempertanyakan penggantian nama tersebut.
Google sendiri selama ini dikenal memiliki praktik yang sudah berlangsung lama dalam menerapkan perubahan nama ketika telah diperbarui dalam sumber resmi pemerintah.
Penggantian nama Teluk Meksiko (Gulf of Mexico) menjadi Teluk Amerika (Gulf of America) di Google Maps merupakan bagian dari langkah politik yang lebih luas yang diprakarsai oleh Presiden AS, Donald Trump.
Dorongan untuk mengganti nama Teluk Meksiko telah ada selama bertahun-tahun, terutama dari kelompok politik konservatif di AS yang berpendapat bahwa perairan tersebut tidak boleh menggunakan nama negara lain.
Baca juga: Pesan Tersirat Kehadiran Bos Apple, Facebook, Google, dan X di Pelantikan Donald Trump
Beberapa pendukung perubahan nama tersebut mengeklaim bahwa hal itu memperkuat kedaulatan AS atas perbatasan maritim, sementara para pengkritiknya berpendapat bahwa perubahan nama tersebut mengabaikan sejarah dan geografi internasional.
Secara historis, Teluk Meksiko telah disebut demikian, setidaknya sejak abad ke-16, ketika penjelajah Spanyol pertama kali memetakan wilayah tersebut.
Nama ini bertahan bahkan setelah Meksiko memperoleh kemerdekaan dari Spanyol dan Amerika Serikat memperluas wilayahnya.
Terlepas dari kebijakan Trump, Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi kartografi internasional, dan Meksiko saat ini masih mengakui nama “Teluk Meksiko”.
Terkini Lainnya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Daftar Harga YouTube Music Premium di Indonesia, Mulai Rp 27.500
- Tabel Spesifikasi dan Harga Infinix Smart 9 HD di Indonesia, mulai Rp 1 Jutaan
- Tanggal Rilis Konsol Handheld Nintendo Switch 2 Akhirnya Terungkap
- Kapan Apple Rilis iPhone SE 4?
- Bertambah 4 Negara Larang DeepSeek, Alasannya Beragam