cpu-data.info

Keputusan Kontroversial Trump yang Bikin Bill Gates Geram

Pendiri Microsoft Bill Gates berbicara dalam ajang reinvented toilet expo di Beijing, China, Selasa (6/11/2018).
Lihat Foto

- Dunia teknologi dan politik kembali bertabrakan ketika miliarder Elon Musk mengumumkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah "setuju" untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

"USAID adalah organisasi kriminal. Sudah waktunya organisasi itu mati," ujar Musk melalui platform media sosial X.

USAID selama ini dikenal sebagai lembaga yang mengelola bantuan kemanusiaan, pembangunan, dan keamanan senilai miliaran dolar di lebih dari 100 negara. Penutupannya tentu saja menimbulkan kekhawatiran besar.

Sebuah keputusan yang segera menuai reaksi keras, terutama dari pendiri Microsoft, Bill Gates, yang kini banyak berkontribusi untuk kesehatan masyarakat.

Keputusan ini memicu kritik dari Gates yang selama ini bermitra dengan USAID dalam berbagai program gizi dan vaksinasi melalui yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation.

"Orang yang bekerja di sana bukan cacing. Mudah-mudahan kami akan mengembalikan sebagian pekerjaan itu ke bentuk semula. Bahkan, jika tidak, kita bisa melihat jutaan kematian," ujar Gates dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Ramalan Steve Jobs, Bill Gates, dan Jeff Bezos yang Jadi Kenyataan

Menurut Gates, banyak orang Amerika Serikat salah kaprah dalam menilai besaran anggaran yang digunakan untuk bantuan luar negeri.

Ia menegaskan bahwa anggaran tersebut bahkan kurang dari 1 persen dari total anggaran nasional AS. Meski demikian, Gates berusaha untuk tetap menjalin komunikasi dengan Trump.

"Saya merasa ia (Trump) bersemangat dan ingin membantu mendorong inovasi," ungkapnya. "Sejujurnya, saya terkesan dengan seberapa baik ia menunjukkan minatnya pada isu-isu yang saya sampaikan."

Baca juga: Bos-bos Teknologi Nyawer Trump, Siapa Paling Banyak?

Musk dan peran barunya di pemerintahan Trump

Elon Musk kini tidak sekadar dikenal sebagai pengusaha teknologi, tetapi juga sebagai bagian dari pemerintahan Trump.

Ia ditunjuk sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga yang dibentuk pada masa jabatan kedua Trump dengan tujuan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam birokrasi federal.

"Terkait masalah USAID, saya membahasnya secara terperinci dengannya, dan dia (Trump) setuju bahwa kita harus menutupnya," kata Musk dalam diskusi X Spaces.

Dalam diskusi yang sama, Musk mengungkapkan bahwa setelah menyelidiki lembaga ini, ia mendapati bahwa USAID bukan sekadar "apel dengan satu cacing," tetapi lebih mirip "sekumpulan cacing" tanpa apel sama sekali.

Bagi Musk, lembaga ini sudah terlalu korup dan tidak efisien. Oleh karena itu, solusinya bukanlah reformasi, melainkan penutupan total. Departemen yang ia pimpin saat ini tengah dalam proses menutup USAID secara permanen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat