Keputusan Kontroversial Trump yang Bikin Bill Gates Geram

- Dunia teknologi dan politik kembali bertabrakan ketika miliarder Elon Musk mengumumkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah "setuju" untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).
"USAID adalah organisasi kriminal. Sudah waktunya organisasi itu mati," ujar Musk melalui platform media sosial X.
USAID selama ini dikenal sebagai lembaga yang mengelola bantuan kemanusiaan, pembangunan, dan keamanan senilai miliaran dolar di lebih dari 100 negara. Penutupannya tentu saja menimbulkan kekhawatiran besar.
Sebuah keputusan yang segera menuai reaksi keras, terutama dari pendiri Microsoft, Bill Gates, yang kini banyak berkontribusi untuk kesehatan masyarakat.
Keputusan ini memicu kritik dari Gates yang selama ini bermitra dengan USAID dalam berbagai program gizi dan vaksinasi melalui yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation.
"Orang yang bekerja di sana bukan cacing. Mudah-mudahan kami akan mengembalikan sebagian pekerjaan itu ke bentuk semula. Bahkan, jika tidak, kita bisa melihat jutaan kematian," ujar Gates dalam sebuah wawancara.
Baca juga: Ramalan Steve Jobs, Bill Gates, dan Jeff Bezos yang Jadi Kenyataan
Menurut Gates, banyak orang Amerika Serikat salah kaprah dalam menilai besaran anggaran yang digunakan untuk bantuan luar negeri.
Ia menegaskan bahwa anggaran tersebut bahkan kurang dari 1 persen dari total anggaran nasional AS. Meski demikian, Gates berusaha untuk tetap menjalin komunikasi dengan Trump.
"Saya merasa ia (Trump) bersemangat dan ingin membantu mendorong inovasi," ungkapnya. "Sejujurnya, saya terkesan dengan seberapa baik ia menunjukkan minatnya pada isu-isu yang saya sampaikan."
Baca juga: Bos-bos Teknologi Nyawer Trump, Siapa Paling Banyak?
Musk dan peran barunya di pemerintahan Trump
Elon Musk kini tidak sekadar dikenal sebagai pengusaha teknologi, tetapi juga sebagai bagian dari pemerintahan Trump.
Ia ditunjuk sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga yang dibentuk pada masa jabatan kedua Trump dengan tujuan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam birokrasi federal.
"Terkait masalah USAID, saya membahasnya secara terperinci dengannya, dan dia (Trump) setuju bahwa kita harus menutupnya," kata Musk dalam diskusi X Spaces.
Dalam diskusi yang sama, Musk mengungkapkan bahwa setelah menyelidiki lembaga ini, ia mendapati bahwa USAID bukan sekadar "apel dengan satu cacing," tetapi lebih mirip "sekumpulan cacing" tanpa apel sama sekali.
Bagi Musk, lembaga ini sudah terlalu korup dan tidak efisien. Oleh karena itu, solusinya bukanlah reformasi, melainkan penutupan total. Departemen yang ia pimpin saat ini tengah dalam proses menutup USAID secara permanen.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Mesin Pencari ChatGPT Kini Bisa Digunakan Tanpa Login
- Induk TikTok Umumkan OmniHuman-1, AI untuk Bikin Video "Deepfake" dari Foto
- Komdigi Siapkan Aturan e-SIM, Terbit Dua Minggu Lagi
- HP Infinix Smart 9 HD Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- 10 HP Flagship Android Terkencang Januari 2025 Versi AnTuTu