Intel Dulu Raja Prosesor, Kini Sedang Tidak Baik-baik Saja

- Siapa yang tidak tahu Intel? Perusahaan chip asal Amerika Serikat (AS) ini dikenal sebagai pembuat prosesor (CPU) seri Intel Core yang ada di banyak komputer (PC) di dunia.
Sejak awal berdiri pada 1968, Intel bisa dibilang memiliki perkembangan dan bisnis yang baik. Pada 1980, misalnya, prosesor Intel 8088 menenagai PC pertama buatan IBM, yaitu IBM PC.
Di tahun 1990, nama Intel semakin meledak berkat slogan ikonik "Intel Inside". Slogan ini bisa ditemui di semua produk Intel. Ini juga merupakan era di mana mereka menciptakan produk prosesor seri Pentium generasi pertama untuk pertama kalinya pada 1993 lalu.
Intel terus menggarap inovasi baru untuk produk CPU-nya di tahun 2000-an. Pada era ini, Intel meluncurkan prosesor pertama mereka dari seri Centrino (2003), serta arsitektur Core (2006) untuk produk Core 2 Duo dan Nehalem (2008) untuk Intel Core i-Series.
Baca juga: Mengapa Intel Butuh Uang, Sampai Ada Rumor Akan Dijual
Kesuksesan Intel berlanjut pada 2010, ketika mereka memperkenalkan arsitektur Sandy Bridge. Ini merupakan arsitektur yang memungkinkan CPU dikombinasikan dengan pengolah grafis (GPU) terintegrasi.
Intel juga memperkenalkan arsitektur Haswell pada 2013 lalu yang merilis beragam prosesor hemat daya untuk produk laptop, serta memperkenalkan prosesor paling kuat mereka, Intel Core i9 Series pada 2017 lalu.
Pada tahun 2000 hingga 2010-an, bisnis dan inovasi Intel tampak bisa dikembangkan dengan lancar. Namun seiring berjalannya waktu, kompetisi di pasar semikonduktor semakin sengit, dan bisnis Intel pun perlahan menciut.
Lambat adopsi teknologi
Salah satu kompetitor Intel, yaitu AMD mulai menunjukkan "taringnya" pada 2020. Di era ini, AMD meluncurkan beragam prosesor seri Ryzen yang memiliki performa tinggi, tapi lebih efisien dari prosesor Intel dengan harga tetap terjangkau.
Intel juga kalah kompetisi dari Nvidia untuk bidang kecerdasan buatan (AI) dan GPU.
Kekalahan Intel di bisnis CPU dan GPU ini bisa dibilang diakibatkan karena ketinggalan membuat produk dengan teknologi fabrikasi 7 nanometer (nm) alias Intel 4 Process atau yang lebih rendah.
Seperti diketahui, CPU yang memiliki angka nanometer rendah akan turut dibekali dengan jumlah transistor tinggi, dan ini berpengaruh pada performa serta efisiensi CPU itu sendiri.
AMD, berkat bantuan dari pabrikan semikonduktor asal Taiwan, yaitu Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), mampu membuat produk dengan arsitektur 3 nm. Salah satu produknya adalah prosesor Ryzen terbaru, yaitu Ryzen 9 9950X.
Baca juga: Intel Disebut Akan Dijual, Elon Musk Kandidat Pembelinya
Sementara itu, Intel masih menggunakan teknologi fabrikasi Intel 4 Process pada jajaran CPU Meteor Lake yang dirilis pada 2023 lalu.
Intel sendiri mulai berkolaborasi dengan TSMC pada 2021 lalu untuk membuat CPU dengan angka nanometer rendah. Salah satu produk yang menggunakan teknologi TSMC adalah Intel Core Ultra 9 285K.
Meski sudah berkolaborasi, adopsi Intel untuk menghadirkan chip canggih dengan teknologi fabrikasi rendah bisa dibilang cukup terlambat, terutama apabila dibandingkan kompetitor seperti AMD.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- HP Tecno Spark 30 Pro Punya 2 Varian Desain, Apa Bedanya?
- Telkomsel Rilis Layanan "ProtekSi Kecil" untuk Lindungi Anak dari Konten Negatif
- HP Tecno Spark 30 Pro Resmi di Indonesia dengan Desain Transformers
- Donald Trump dan TikTok: Dulu Benci, Sekarang Sayang
- Mark Zuckerberg dan Donald Trump, Dulu Seteru Kini Sekutu