Mark Zuckerberg dan Donald Trump, Dulu Seteru Kini Sekutu

- Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 pada Senin (20/1/2025) pagi waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Acara ini dihadiri sejumlah bos perusahaan teknologi, salah satunya adalah CEO Meta, Mark Zuckerberg (Zuck).
Banyak yang menilai kehadiran Zuck di pelantikan Trump adalah untuk memperbaiki hubungannya, baik secara pribadi maupun bisnis. Bisa dibilang demikian karena Zuckerberg berseteru dengan Trump dalam beberapa waktu terakhir.
Pada 2021, Zuckerberg, lewat Meta, memblokir akun Facebook dan Instagram Trump tanpa batas waktu. Alasan pemblokiran ini adalah karena akun Trump dinilai membagikan, mengajak, serta mempromosikan kekerasan kepada masyarakat AS.
Penilaian itu berdasarkan kejadian kerusuhan di Capitol Hill 6 Januari 2021 lalu. Kerusuhan yang menewaskan lima orang ini dipicu konflik antara pendukung Joe Biden dan Trump di pemilu 2020.
Baca juga: China Melunak, Siap Diskusi dengan Trump soal TikTok di AS
Pemblokiran akun Facebook dan Instagram Trump ini dicabut pada Januari 2023, dengan catatan Meta akan membatasi posting Trump agar tidak dilihat orang lain apabila melanggar aturan lagi.
Kemudian dalam buku "Save Amerika" yang dirilis pada 3 September 2024 lalu, Trump juga sempat mengancam Mark Zuckerberg hukuman penjara. Ancaman ini didasari rumor bahwa Meta memalsukan hasil pemilu AS 2020 lalu.
"Kami kini memantau pergerakan Zuckerberg secara ketat. Jika ia melakukan hal ilegal dan curang lagi di pemilu presiden AS 2024 nanti, kami pastikan dia akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara," kata Trump.
Trump juga sempat menyebut Zuck dengan istilah-istilah unik yang bernada negatif.
Dua di antaranya adalah "Zuckerschmuck" yang intinya menandakan Zuck adalah orang bodoh, serta "Zuckerbucks" yang menggambarkan Zuckerberg adalah sosok yang dianggap sering menggunakan uang untuk kepentingan politik.
Dari seteru, kini sekutu

Perseteruan Zuckerberg dan Trump yang terjadi dulu kian memudar. Kini, Zuckerberg terlihat berbenah dan memperbaiki hubungannya dengan Trump.
Pada November 2024 lalu, Zuckerberg memutuskan untuk bertemu Trump di kediamannya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, AS.
Pertemuan ini kabarnya mendiskusikan posisi dan strategi Meta di pemerintahan Trump di masa depan. Tak lama setelah pertemuan ini, Meta memutuskan untuk mendonasikan 1 juta dollar AS (sekitar Rp 16,2 miliar) untuk dana pelantikan Trump.
Pada 7 Januari 2025, Meta juga memutuskan untuk mengubah kebijakan mereka terkait sistem cek fakta (fact checking) di AS. Kini, sistem tersebut akan digantikan dengan Community Notes, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna menandai beragam berita palsu.
Terkini Lainnya
- Fitur Baru WA di Indonesia, Bisa Bikin Paket Stiker Sendiri
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- 35 Daftar HP Mendukung E-SIM Tri dan Cara Belinya
- Kenapa Tidak Bisa Menerima Kode OTP SMS? Begini Penyebabnya
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- 4 Tips Dapat Penghasilan Tambahan lewat Instagram
- Samsung Galaxy M56 Bawa Desain Kamera Baru, Bodi Tipis, dan Android 6 Generasi
- Moto Book 60 Resmi, Laptop Pertama Buatan Motorola
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Huawei Luncurkan Ascend 920, Chip AI "Pelawan" Aturan Amerika
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Harganya Rp 39 Juta?
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- Mengapa Intel Dirumorkan Akan Dijual?
- Pesan Tersirat Kehadiran Bos Apple, Facebook, Google, dan X di Pelantikan Donald Trump
- TikTok Sempat Diblokir, X Twitter dan BlueSky "Aji Mumpung" Rilis Fitur Baru
- Harga Samsung S24 Turun, Jelang Galaxy S25 Ultra Rilis
- China Melunak, Siap Diskusi dengan Trump soal TikTok di AS