Ini Dia, HP yang Bikin Oppo Pimpin Pasar Smartphone Indonesia
- Oppo memimpin pasar ponsel Indonesia pada kuartal III-2024, menurut laporan terbaru dari firma riset pasar Canalys.
Oppo berada di posisi pertama dengan pangsa pasar sekitar 22 persen selama periode Juli hingga September 2024.
Canalys tidak mengumbar secara spesifik total pengiriman (shipment) ponsel Oppo di Tanah Air pada periode tersebut, begitu juga nilai (value) pasar ponsel untuk pasar Indonesia.
Namun, analis pasar dari Canalys, Sheng Win Chow, mengatakan bahwa salah satu pendorong utama keberhasilan Oppo di Indonesia adalah kontribusi signifikan dari ponsel entry-level A3x 4G.
"(Ponsel) A3x 4G memberikan kontribusi terbesar terhadap perolehan pangsa pasar mereka, yaitu sebesar 38 persen dari total pengiriman Oppo," kata Sheng ketika dihubungi KompasTekno, Selasa (13/11/2024).
Oppo A3x 4G dirilis pada 21 Agustus lalu di Indonesia. Ponsel disambut antusias oleh pasar, terutama di segmen ponsel kelas bawah hingga menengah. Oppo A3x mengedepankan daya tahan perangkat sebagai nilai jual utama. Oppo A3x disebut sebagai HP tahan banting.
Baca juga: Oppo A3x Resmi di Indonesia, HP Tahan Banting Rp 1 Jutaan
Oppo A3x 4G memiliki bodi yang diperkuat dengan material canggih, seperti kaca tempered ganda yang kokoh untuk melindungi smartphone ketika jatuh atau terbentur.
Dengan material tersebut, Oppo A3x lolos sertifikasi uji ketahanan militer Amerika Serikat (AS) MIL-STD 810H dan Sertifikasi Standar SGS.
Kendati demikian, Sheng tidak menyebut berapa jumlah unit Oppo A3x 4G yang terjual di Indonesia. Pasar smartphone di Indonesia sendiri, menurut Sheng, tengah naik 11,3 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sheng menyebut peningkatan jumlah ini didongkrak oleh ponsel murah (entry level) dengan rentang harga 100 dollar AS-199 dollar AS (sekitar Rp 1,5 juta-Rp 3,1 juta).
"Segmen ponsel ini berkontribusi sekitar 41 persen dari jumlah pengiriman unit ponsel di Indonesia pada kuartal III-2024, diikuti dengan segmen di bawah 100 dollar AS (sekitar Rp 1,5 juta) dengan kontribusi sebesar 40 persen," kata Chow kepada KompasTekno.
5 besar vendor HP di Indonesia versi Canalys
Oppo memimpin pasar dengan market share sebesar 22 persen.
Di bawah Oppo, ada Xiaomi, Transsion (merek gabungan dari Infinix, Tecno, dan Itel), Samsung, serta Vivo yang masing-masing memiliki pangsa pasar 19 persen, 18 persen, 16 persen, dan 16 persen.
Sama seperti Oppo, Canalys menilai bisnis-bisnis vendor ponsel ini didorong oleh beberapa ponsel kelas bawah dan menengah terbaru yang mereka luncurkan di periode Juli-September 2024.
Tiga di antaranya seperti Redmi 14C dari Xiaomi yang meluncur akhir September lalu, Tecno Pova 6 Pro yang meluncur pada awal Agustus lalu, dan Galaxy A06 dari Samsung yang diperkenalkan pada awal September lalu.
Terkini Lainnya
- Smartwatch Coros Pace Pro Rilis di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- 11 Tips Bikin Baterai HP Android Tetap Awet dan Tidak Sering Mengecas
- Bagaimana Cara Membuat Grafik di Excel? Ini Langkah-langkahnya
- 7 Tips Foto Selfie 0.5 yang Unik dan Estetik
- Cara agar Foto WhatsApp yang Terkirim Hanya Sekali Lihat
- 2 Cara agar Foto WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis di Galeri HP Android, Mudah
- Kenapa Google Drive Tidak Bisa Upload Video? Ini Penyebabnya
- Cara Memakai WhatsApp Web di HP dengan Mudah dan Praktis
- WhatsApp Penuh? Begini Cara Cek Sisa Kapasitas Penyimpanan
- Dampak Buruk Main HP Sambil BAB untuk Kesehatan yang Penting Dihindari
- 6 Fitur Unggulan HP Flagship iQoo 13, dari Chip Ganda hingga Lampu RGB
- Survei: iPhone 16 Dilarang di Indonesia, Pembeli Pindah ke Merek HP Ini
- YouTube Ungkap Surat Terakhir Susan Wojcicki Sebelum Wafat, Ini Isinya
- Sony Akhirnya Ungkap Angka Penjualan PS2 Sepanjang Masa
- Cara Pakai Formula VLOOKUP and HLOOKUP di Microsoft Excel
- Red Hat Akuisisi Startup AI Neural Magic
- Canalys: Pasar Ponsel Indonesia Naik 11 Persen, HP Murah Mendominasi
- Restrukturisasi, Mozilla PHK 30 Persen Karyawan
- 5 Merek HP Terlaris di Indonesia Riset Counterpoint, Xiaomi Nomor 1
- Program Beasiswa Coding Camp 2025 Dibuka, Latih 6.000 Talenta Digital