Bisnis Samsung Makin Moncer, Ini Pemicunya

- Samsung mengumumkan laporan keuangan perusahaan untuk triwulan III-2024 atau periode Juli hingga September, pada Kamis (31/10/2024).
Secara umum, bisnis Samsung tumbuh positif melebihi ekspektasi pasar, khususnya pada aspek pendapatan perusahaan.
Pada triwulan yang berakhir 30 September 2024 itu, Samsung melaporkan pendapatan gabungan sebesar 79,1 triliun won (sekitar Rp 908,9 triliun) dan laba operasi sebesar 10,1 triliun won (sekitar Rp 116 triliun).
Pendapatannya naik 17,3 persen dan laba bersihnya pada kuartal III-2024, naik 72,8 persen dibanding kuartal yang sama pada tahun lalu.
Baca juga: Canalys: Pengiriman Ponsel Dunia Naik 5 Persen, Samsung Terbanyak
Pertumbuhan bisnis Samsung didorong oleh sejumlah faktor. Namun, pemicu terbesarnya adalah divisi Device Solution (DS) yang terkait dengan bisnis memori dan semikonduktor.
Divisi DS melaporkan laba operasi kuartal III-2024 sebesar 3,86 triliun won (sekitar Rp 44,3 triliun), naik 7,62 persen dibanding kuartal yang sama pada 2023 sebesar 3,75 triliun won (sekitar Rp 43 triliun).
Menurut Samsung, kinerja divisi tersebut meningkat berkat permintaan yang kuat untuk teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan produk server konvensional.
Bisnis smartphone tumbuh
Selain DS, bisnis smartphone Samsung juga mengalami peningkatan dengan pertumbuhan penjualan 2 persen YoY, tetapi pendapatannya turun 14,5 persen karena inflasi global.
Menurut Samsung pertumbuhan itu dituai berkat peluncuran smartphone, tablet hingga smartwatch baru. Karena itu, perusahaan asal Korea Selatan ini mencanangkan penjualan smartphone high-end, dan produk seperti Galaxy Buds serta Galaxy Watch lebih banyak lagi.
Apalagi kuartal selanjutnya akan diwarnai dengan musim yang memicu pertumbuhan, seperti musim liburan di Eropa Barat dan Amerika Serikat hingga berbagai perayaan dan festival belanja seperti Black Friday, Cyber Monday serta Natal dan tahun baru.
Beralih ke divisi lainnya, bisnis layar Samsung atau dikenal dengan Samsung Display juga menunjukkan peningkatan penjualan serta laba, masing-masing 3 persen dan 0,15 persen YoY.
Baca juga: Samsung Buka Pendaftaran Peminat Cincin Pintar Galaxy Ring di Indonesia
Selama triwulan ketiga 2024 Samsung memprioritaskan penjualan pofuk strategis seperti Neo QLED, OLED dan TV berukuran besar.
Untuk kuartal selanjutnya, divisi panel layar Samsung meramalkan bahwa pemintaan di pasar TV akan pulih seiring puncak akhir tahun, sehingga perusahaan mencanangkan program penjualan kolaborasi bersama mitra ritelnya, dihimpun KompasTekno dari SamMobile, Selasa (5/11/2024).
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Peluncuran Android 16 Bakal Lebih Cepat dari Biasanya
- Sony Diskon Harga PS5 Slim Digital Edition di Indonesia, Hanya sampai 14 November
- Induk Facebook Bikin Mesin Pencari Internet AI, Saingi Google
- 5 Besar Vendor Tablet Dunia Versi IDC, Apple Teratas
- Oknum Pegawai Komdigi Sengaja Tidak Blokir 1.000 Situs Judi Online, Dibayar Rp 8,5 Miliar Per Bulan