Ramalan Sam "ChatGPT" Altman soal Masa Depan AI
- Co-Founder ChatGPT dan CEO OpenAI Sam Altman kini menjadi salah satu tokoh kunci perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) global.
Baru-baru ini, Altman mengungkapkan ramalannya soal potensi dan masa depan AI lewat sebuah esai cukup panjang bertajuk "The Intelligence Age".
Dalam esainya, Altman memprediksi bahwa perkembangan AI saat ini bakal mencapai tingkat kecerdasan super atau dikenal juga sebagai "Artificial Superintelligence" (ASI) dalam "beberapa ribu hari".
"Ada kemungkinan bahwa kita akan memiliki kecerdasan super dalam beberapa ribu hari (!); mungkin butuh waktu lebih lama, tetapi saya yakin kita akan sampai di sana," tulis Altman di laman ia.samaltman.com, sebagaimana dikutip KompasTekno, Rabu (25/9/2024).
Saat ini, OpenAI diketahui tengah berambisi menciptakan artificial general intelligence (AGI) atau kecerdasan umum buatan bernama Project Q-Star.
Istilah AGI ini merujuk pada teknologi hipotetis yang dapat menyamai kecerdasan manusia dalam melakukan banyak tugas tanpa memerlukan pelatihan khusus.
Nah, Artificial Superintelligence yang disebut dalam ramalah Sam itu melampaui kemampuan AGI. ASI diyakini menjadi mesin hipotetis yang secara dramatis dapat mengungguli manusia dalam tugas intelektual apa pun, bahkan mungkin hingga tingkat yang tak terduga.
Jadi, berapa lama sebenarnya "beberapa ribu hari" yang disebutkan Altman? Tidak ada yang tahu pasti. Kemungkinan alasan Altman menggunakan estimasi "beberapa ribu hari (!)" yang samar adalah karena ia juga tidak tahu pasti kapan ASI akan tiba.
Sebagai gambaran, ribuan hari itu bisa jadi 2.000 hari yang setara 5,5 tahun, 3.000 hari setara 8,2 tahun, 4.000 hari yang hampir 11 tahun, atau ribuan hari lainnya.
Baca juga: 5 Pekerjaan IT yang Terancam Digantikan oleh AI
Yang jelas, Altman meyakini bahwa AI akan secara dramatis meningkatkan kemampuan manusia dalam beberapa dekade mendatang.
Pria bernama lengkap Samuel Harris Altman ini membayangkan masa depan di mana AI berfungsi sebagai asisten pribadi, meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan berbagai industri.
Altman menekankan bahwa perkembangan AI yang didorong oleh pembelajaran mendalam dan daya komputasi akan menciptakan kemakmuran global.
Namun, ia memperingatkan bahwa tanpa infrastruktur dan energi yang memadai, AI bisa menjadi sumber daya terbatas dan memicu konflik.
Baca juga: CEO Google Komentari Ketakutan Programmer Bakal Digantikan AI
Esai "The Intelligence Age" milik Altman selengkapnya bisa dibaca melalui tautan berikut ini.
/ Galuh Putri Riyanto CEO OpenAI Sam Altman.
Model AI berbahaya jadi seperti "Terminator"?
Saat ini, tipe kecerdasan buatan AGI masih memantik kekhawatiran. Project Q-Star yang konon dikembangkan AI juga sempat menjadi sorotan.
Terkini Lainnya
- Hands-on Realme 13 Pro Plus 5G, HP dengan Baterai Besar tapi Enteng
- HP Meizu Lucky 08 Meluncur, HP AI yang Bisa Terhubung dengan Mobil Geely
- 8 Tips Pakai TWS Tetap Aman agar Tidak Merusak Pendengaran
- Tiga MacBook Ini Resmi Jadi Produk Kuno Apple
- Cara Buka WhatsApp Web di HP Android dan iPhone
- 2 Cara Cek Kesehatan Baterai Laptop Windows dengan Mudah, Tanpa Aplikasi
- 5 Tips Mengatasi Foto Profil WhatsApp yang Blur dan Buram
- Cara Hapus Orang di Foto dengan Mudah dan Praktis, Tanpa Aplikasi
- LG Electronics Ungkap Pertumbuhan Bisnis Platform WebOS
- Cara Berhenti Langganan YouTube Premium via HP dan PC
- Hands-on Samsung Galaxy Tab S10 Plus dan Ultra, Tablet Jumbo yang Ramping
- Ponsel Lipat Pertama Infinix Meluncur, Infinix Zero Flip
- Xiaomi Redmi Note 14 5G Meluncur, Si Bontot yang Beda Sendiri
- Fungsi Tombol Blokir X/Twitter Tak Akan Sama Lagi
- Smartwatch Xiaomi Redmi Watch 5 Lite Resmi, Layar AMOLED dan Baterai Awet 18 Hari
- TikTok dan Meta Blokir Akun Media Pemerintah Rusia
- Telegram Kini Bersedia Setor Nomor Telepon dan Alamat IP Pengguna ke Penegak Hukum
- Cara Login WhatsApp di 2 HP dengan Nomor yang Sama, Mudah
- Pengguna iPhone 16 Pro Keluhkan Layar Tidak Responsif
- HP Tecno Spark 30 Pro Meluncur dengan Helio G100, Ada Edisi Transformers