cpu-data.info

5G Telkomsel Dipakai Operasi Bedah Jarak Jauh, Dokter di Bali Pasien di Jakarta

Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan Ditapradana, menyatakan bahwa komitmen Telkomsel bukan hanya sekadar menghadirkan teknologi terkini, tetapi juga memberdayakan tenaga kesehatan dengan konektivitas broadband terdepan, termasuk 5G.
Lihat Foto

- Operator seluler Telkomsel mendukung prosedur bedah inovatif jarak jauh menggunakan teknologi robotik (Robotic Telesurgery) dan konektivitas broadband 5G.

Bekerja sama dengan Urological Association of Asia (UAA), Telkomsel menghadirkan evolusi prosedur bedah inovatif jarak jauh, sekitar 1.200 km.

Dokter yang terlibat dalam tindakan ini berada di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah, Bali, sementara pasien berada di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Praktik ini menandai pertama kalinya tindakan bedah jarak jauh dengan Robotic Telesurgery ke obyek manusia di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya dengan melibatkan pasien urologi.

Praktik ini turut didukung Kementrian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Suksesnya proses bedah jarak jauh ini menjadi indikasi bahwa jarak dan tantangan geografis bukan lagi faktor penghambat dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Kecepatan Internet 5G Telkomsel di Bali Tembus 200 Mbps

Kolaborasi Telkomsel dan Urological Association of Asia (UAA), dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, berhasil menghadirkan solusi Robotic Telesurgery yang didukung 5G Telkomsel, membuka akses layanan kesehatan spesialis bedah jarak jauh bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.Telkomsel Kolaborasi Telkomsel dan Urological Association of Asia (UAA), dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, berhasil menghadirkan solusi Robotic Telesurgery yang didukung 5G Telkomsel, membuka akses layanan kesehatan spesialis bedah jarak jauh bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

"Robotic Telesurgery yang didukung konektivitas 5G merupakan lompatan besar dalam meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan berkualitas yang lebih merata, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau," kata Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan Ditapradana dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Selasa (3/9/2024).

"Kami percaya bahwa ke depan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang diikuti penerapan teknologi digital terkini di sektor kesehatan akan menjadi katalis utama dalam mempercepat transformasi digital yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia," lanjut Indrawan.

Agar memungkinkan robot bedah jarak jauh bekerja secara presisi, Telkomsel juga menyediakan jaringan optik khusus serta layanan Infrastructure-as-a-Service (IaaS) untuk jaringan 5G dengan kecepatan tinggi lebih dari 100 Mbps. Layanan itu juga membuat latensi rendah kurang dari 25 ms, dan jitter kurang dari 10 ms.

Selanjutnya, Telkomsel bersama UAA akan melakukan prosedur bedah jarak jauh memakai Robotic Telesurgery dan jaringan 5G di Jakarta, Bali dan Shenzhen, China.

Di Jakarta, Telkomsel dan UAA bermitra dengan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dan RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah untuk di Bali. Sementara di Shenzhen, tindakan bedah akan melibatkan Animal Lab.

Puncak dari kemitraan itu juga akan ditampilkan dalam pembukaan The 21st Urological Association of Asia Congress, bertepatan dengan 47th Annual Scientific Meeting of Indonesia Urological Association (ASMIUA) dan 18th Pan-Pacific Continence Society (PPCS) di Bali, 5-8 September 2024.

Baca juga: Uji Sinyal 5G Telkomsel di Bali: Canggu-Nusa Dua On Terus

Acara itu akan dihadiri lebih dari 2.800 peserta baik delegasi industri kesehatan domestik maupun internasional dari 53 negara.

Mereka akan menyaksikan langsung praktik medis dan prosedur bedah yang kini dapat dilakukan dari lokasi yang berjauhan secara presisi dan real-time oleh para ahli kesehatan dengan Robotic Telesurgery yang didukung jaringan 5G.

Tidak berhenti di situ, Telkomsel menegaskan pihaknya akan terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, mitra teknologi, dan penyedia layanan kesehatan, dalam membuka peluang kemajuan dan mempercepat transformasi digital di sektor kesehatan nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat