Prosesor Menengah Intel Ternyata Juga Terdampak Masalah Rawan Crash
- Intel sedang dilanda permasalahan prosesor desktop Core Generasi ke-13 dan ke-14 (Raptor Lake, Raptor Lake Refresh) yang tidak stabil sehingga rawan mengalami crash. Problem tersebut sudah mengemuka sejak awal 2024 dan masih berlangsung hingga kini.
Permasalahan yang menurut Intel berakar dari setting voltase itu mulanya dkira hanya berdampak pada model-model high-end dengan daya (TDP, thermal design power) tinggi seperti Core i9-13900K dan Core i9-14900K.
Baca juga: Intel Jelaskan Penyebab Prosesor Gen 13 dan Gen 14 Tidak Stabil
Belakangan baru diketahui bahwa problem terkait juga melebar ke model-model CPU desktop papan tengah dari Intel dengan TDP 65 watt atau lebih. Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Intel, Thomas Hannaford, dalam sebuah wawancara via e-mail dengan The Verge.
"Prosesor desktop Intel Core Generasi ke-13 dan 14 dengan base power 65 watt atau yang lebih tinggi -termasuk varian K/ KF/ KS, dan non-K 65 watt- dapat terdampak oleh isu voltase," ujar Hannaford menjawab salah satu pertanyaan.
Dia menambahkan, bukan berarti semua prosesor tersebut terdampak, tapi pengguna yang mengalaminya disarankan menghubungi Intel Customer Support. Termasuk juga yang sudah pernah mencoba RMA (return merchandise authorization) tapi ditolak.
Intel siapkan obat, tapi...
Minggu lalu, Intel mengatakan bahwa ketidakstabilan prosesor Intel Generasi ke-13 dan 14 disebabkan oleh algoritma mikrokode yang keliru menyetel menyetel voltase terlalu tinggi untuk CPU.
Lantaran voltase yang dipasok ke melewati ambang batas amannya, prosesor lambat laun mengalami kerusakan fisik. Hal itulah yang menyebabkan prosesor Intel terdampak awalnya bisa berjalan baik-baik saja, tapi di kemudian hari rentan crash, seperti yang dikeluhkan sejumlah pihak.
Baca juga: Developer Game Tuding Intel Jual CPU Rusak yang Sering Crash
Intel sedang menyiapkan "obat" alias patch perbaikan mikrokode untuk mengatasi masalah tersebut. Patch ini rencananya akan dirilis pertengahan Agustus dan bakal diimpelentasikan lewat update BIOS oleh para produsen motherboard rekanan Intel.
Hannaford mengatakan Intel meyakini patch mikrokode nanti akan mencegah timbulnya masalah ketidakstabilan untuk prosesor yang belum mengalaminya. Selagi menunggu patch, pengguna disarankan untuk update BIOS ke versi terbaru sesegera mungkin.
Untuk prosesor yang kadung sudah tidak stabil, dia hanya menyebutkan bahwa patch tersebut "mungkin" akan memberikan perbaikan, tapi Hannaford menyarankan para pengguna terdampak agar menghubungi customer service Intel saja.
Tidak ada recall
Cakupan problem ketidakstabilan prosesor Intel terbilang luas karena melibatkan dua generasi produk mulai dari tingkatan mainstream hingga flagship. Spekulasi pun bermunculan mengenai apakah Intel akan melakukan penarikan produk bermasalah dari pasaran atau recall.
Menanggapi hal tersebut, Hannaford menjawab bahwa Intel tidak akan melakukan recall terhadap proseosor Core Generasi ke-13 dan 14.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (30/7/2024), dia juga mengatakan bahwa Intel tak berencana menghentikan penjualan dari prosesor-prosesor itu.
Baca juga: Intel Diam-diam Rilis Core i9-14901KE, CPU Flagship Tanpa E-core
Bagaimana caranya untuk mengetahui apakah prosesor Intel di komputer terdampak masalah rawan crash atau tidak? Intel merekomendasikan pengujian seperti dalam video oleh YouTuber Robeytech di tautan berikut. Uji prosesor dimulai di menit 08:17.
DI luar metode tersebut, menurut Hannaford, Intel sedang mencari cara agar pengguna bisa mengidentifikasi prosesor yang bermasalah dengan lebih mudah.
"Sementara waktu, sebagai langkah terbaik, Intel merekomendasikan pengguna untuk mengikuti Intel Default Settings di prosesor desktop, serta memastikan BIOS sudah diperbarui," ujar Hannaford.
Terkini Lainnya
- Xiaomi 15 Pro Resmi, Smartphone Flagship dengan Kamera Periskop 5x
- Xiaomi 15 Resmi Dirilis, Smartphone Pertama dengan Chip Snapdragon 8 Elite
- Smartwatch Ini Pakai Teknologi Apple, Didenda Rp 4 Juta
- Banyak Orang Punya Second Account di Media Sosial, Kenapa?
- Fitur Baru WhatsApp, Ada Tombol Zoom Kamera di Dalam Aplikasi Langsung
- Game "Call of Duty: Black Ops 6" Sukses di Steam, Lewati PUBG dan GTA V
- 7 Momen di Final MPL S14: dari Rekor "Peak Viewers" hingga Debut "Widy" Jadi MVP
- 178 HP Xiaomi, Redmi dan Poco yang Tidak Dapat Update OS Lagi
- Arti Kata "Vibes" Bahasa Slang yang Sering Muncul di Media Sosial
- ATS E-Sports Juara Kompetisi MLBB Samsung Galaxy Academy
- Magic Mouse Apple Kini Pakai USB-C, tapi Konektor Charger Masih di Bawah
- Ini Bahayanya Taruh Smartphone di Bawah Bantal Saat Tidur
- Cara Update iOS 18.1, Siapkan Memori Besar buat Apple Intelligence
- Spesifikasi dan Harga Infinix Hot 50 Pro Plus di Indonesia, mulai Rp 2 Jutaan
- iPhone yang Kebagian iOS 18.1, Tidak Semua Dapat Apple Intelligence
- Shutterstock dan Nvidia Bikin Layanan AI untuk Bikin Model 3D
- Oppo K12x 5G Resmi, Ponsel Tahan Banting Mirip Oppo A60
- Smartphone Realme Narzo N61 Meluncur, Punya Poni Interaktif Mini Capsule 2.0
- Rusia "Cekik" YouTube, Kecepatan Dikurangi 70 Persen
- 3 Cara Ubah Format Gambar WebP ke JPG agar Lebih Mudah Disimpan