8 Jenis Ransomware dan Contoh Penyerangannya
- Kejahatan siber hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya penyerangan melalui ransomware. Ransomware sendiri merupakan salah satu cara paling efektif untuk menyerang bisnis, infrastruktur penting, hingga individu.
Jenis program jahat ini menginfeksi komputer dan mencegah orang lain atau perangkat lunak lain untuk mengakses perangkat atau seluruh sistem sampai tebusan yang diminta dibayar. Perlu diketahui bahwa ransomware sendiri memiliki berbagai jenis dan cara penyerangan berbeda-beda.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian ransomware dan jenis-jenisnya, selengkapnya berikut ini KompasTekno merangkum uraiannya.
Baca juga: Ransomware pada PDN: Pentingnya Backup dan Disaster Recovery
Apa itu ransomware?
Dilansir dari laman IBM, ransomware merupakan jenis malware atau program jahat yang dirancang untuk mengenkripsi atau mengunci data pada komputer atau perangkat lainnya.
Penyerang kemudian meminta pembayaran tebusan kepada korban agar mereka bisa mendapatkan kembali akses ke data mereka yang terenkripsi atau untuk mengembalikan kontrol atas perangkat mereka yang terkunci.
Ransomware sering kali digunakan sebagai cara untuk mendapatkan uang dari korban dengan cara memaksa atau memeras mereka untuk membayar tebusan.
Jenis-jenis ransomware
Locker ransomware
Locker ransomware memblokir akses ke komputer secara total. Varian ini menggunakan trik rekayasa sosial dan memanfaatkan kredensial yang telah diretas untuk masuk ke dalam sistem. Setelah berhasil masuk, pelaku ancaman akan mengunci pengguna dari akses ke sistem sampai mereka membayar tebusan.
Sebuah jendela pop-up mungkin akan muncul di layar korban dengan pesan seperti, "Komputer Anda telah digunakan untuk mengunjungi situs web ilegal. Untuk membuka kunci komputer Anda, Anda perlu membayar denda sebesar $100," atau, "Komputer Anda terinfeksi virus. Klik di sini untuk memperbaikinya."
Crypto ransomware
Ransomware kripto atau crypto ransomware lebih sering ditemui dan menyebar lebih luas daripada locker ransomware. Jenis ini mengenkripsi semua atau sebagian file di komputer, lalu menuntut uang tebusan dari korban untuk memberikan kunci dekripsi.
Beberapa varian baru bahkan dapat menginfeksi drive bersama, jaringan, dan penyimpanan cloud. Ransomware kripto menyebar melalui berbagai cara, seperti e-mail berbahaya, situs web yang tidak aman, dan unduhan file yang terinfeksi.
Scareware
Scareware adalah trik yang digunakan oleh penyerang untuk membuat korban takut dengan membuat mereka percaya bahwa perangkat mereka terinfeksi malware, padahal sebenarnya tidak.
Oknum akan menggunakan jendela pop-up dengan pesan-pesan yang menakutkan, sering kali terlihat sangat mendesak, yang menyuruh pengguna untuk membayar biaya atau membeli perangkat lunak untuk menghilangkan malware tersebut.
Beberapa korban mungkin membayar untuk menyelesaikan masalah, tetapi terkadang perangkat lunak yang dijual untuk memperbaiki masalah justru mengandung malware itu sendiri, yang bisa mencuri data dan bahkan menyebarkan lebih banyak ransomware.
Extortionware
Jenis ini dikenal juga sebagai leakware, doxware, dan exfiltrationware, melibatkan pelaku yang mencuri data dan mengancam untuk mempublikasikannya kecuali korban membayar uang tebusan.
Ini adalah bentuk pemerasan terhadap pemilik data yang mana penyerang tidak hanya mengancam untuk mengenkripsi data atau menghalangi akses ke data, tetapi juga mengancam untuk mengungkapkan informasi tersebut secara publik jika tebusan tidak dibayar.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Tim E-sports Fnatic Onic Wakili Indonesia di IESF WEC 2024
- Realme Belum Mau Rilis HP Lipat 3 Tahun ke Depan
- HP Lipat Motorola Razr 50 Series Resmi, Harga mulai Rp 8 Jutaan
- Samsung BRI Credit Card Dirilis, Integrasikan Samsung Pay dengan Kartu Kredit BRI
- Samsung Umumkan Acara Unpacked 10 Juli di Paris, Rilis Galaxy Z Fold-Flip 6 dengan AI?