cpu-data.info

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

CEO Nvidia, Jensen Huang
Lihat Foto

- Di tengah tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang melejit, perusahaan teknologi Nvidia kebanjiran order. Bisnis chip AI Nvidia pun kian meroket.

CEO Nvidia, Jensen Huang, juga kecipratan karena moncernya bisnis Nvidia ini.

Menurut dokumen laporan tahunan Nvidia untuk tahun fiskal Februari 2023-Januari 2024, Huang menerima paket kompensasi senilai 34,2 juta dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 545 miliar).

Paket itu terdiri dari 26,7 juta dollar AS dalam bentuk saham, 4 juta dollar AS dalam bentuk bonus tunai, dan 2,5 juta dollar AS untuk keperluan lain, termasuk keamanan tempat tinggal CEO, mobil, dan sopir.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, besaran kompensasi Huang itu naik 60 persen. Paket kompensasi Huang sebelumnya total sekitar 21,4 juta dollar AS (sekitar Rp 341 miliar).

Saham Nvidia ikut melonjak di tengah tren AI belakangan ini. Walhasil, kekayaan pribadi Huang juga ikut meningkat karena ia memiliki saham sebesar 3,8 persen.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Jensen Huang kini menjadi orang terkaya ke-18 di dunia. Total kekayaan pribadinya mencapai 80,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.283 triliun).

Baca juga: Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Selain Huang, eksekutif Nvidia lainnya juga menerima kompensasi besar dibanding tahun lalu.

Kepala keuangan Nvidia, Collete Kress misalnya, menerima paket kompensasi sebesar 13,3 juta dollar AS (sekitar Rp 211 miliar), naik 22 persen dibanding sebelumnya.

Tidak hanya itu, staf biasa juga mendapatkan kenaikan gaji, di mana rata-rata karyawan mendapat 266.939 dollar AS (sekitar Rp 4,2 miliar). Jumlah itu 17 persen lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Jadi raja pasar chip AI

Nvidia kini dikenal sebagai rajanya pasar chip AI karena menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar.

Nvidia mengandalkan produk chip pengolah grafis (GPU) buatannya yang banyak dipakai di pusat-pusat data untuk pengolahan AI.

Misalnya, perusahaan komputasi awan (cloud computing) besar seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan penyedia layanan cloud regional lainnya.

Perusahaan chip yang berbasis di Santa Clara, California ini, salah satunya memproduksi GPU AI H100 sebagai andalan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Jumat (16/2/2024).

Chip AI ini mendukung sebagian besar model bahasa besar (LLM) yang digunakan saat ini, termasuk ChatGPT dari OpenAI, hingga sebagian besar proyek AI dari Microsoft, Meta, dan Amazon.

Khusus Microsoft Azure, perusahaan ini menggunakan puluhan hingga ribuan unit GPU Nvidia. Salah satunya untuk menopang kinerja ChatGPT, chatbot AI bikinan OpenAI.

Baca juga: Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga Ketiga di Dunia, Salip Perusahaan Minyak Arab Saudi

Dalam sebuah posting di blog resmi, Microsoft menjelaskan bagaimana sebenarnya ChatGPT berjalan di atas puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yaitu dengan model GPU AI Nvidia A100 atau H100, yang saling terhubung di jaringan Microsoft Azure.

Selain Microsoft, Google juga dikabarkan akan memborong unit GPU Nvidia. Awal tahun ini, Google dilaporkan membutuhkan lebih dari 4 juta unit GPU Nvidia untuk pengembangan AI. Nilainya bisa mencapai 100 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.500 triliun.

Perusahaan-perusahaan AI disebut juga mengantre pada Nvidia untuk mendapat jatah chip GPU. Hal ini tak ayal mendongkrak harga saham Nvidia sebesar 47 persen sepanjang tahun ini. Pada 2023, harga saham Nvidia tercatat meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat